Masalah Ketenagakerjaan, Dua Balon PKB Subang Klaim Miliki Solusi dan Inovasi
Jabar – Permasalahan Ketenagakerjaan di Subang menjadi perhatian Bakal Calon Bupati dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Banyak permasalahan yang harus dituntaskan kaitan ketenagakerjaan di Subang," tegas Bakal Calon Bupati dari PKB Subang, Lukmantias Amin, Kamis (9/5)
Menurutnya, penyerapan tenaga kerja di Subang harus dibarengi dengan peningkatan skill dan kompetensi calon tenaga kerja. Sehingga investor yang hendak berinvestasi sudah disiapkan dengan tenaga kerja yang mumpuni.
Selanjutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah di Subang harus ditingkatkan dengan berbagai cara. Mulai dari pemberian beasiswa sarjana hingga tingkat desa, prakerja, hingga kehadiran pemerintah dalam memberikan stimulus pembelajaran.
"Jika semua dilakukan, baik perusahaan dan calon tenaga kerja akan semakin berkesinambungan," kata Purnawirawan TNI AD yang banyak mendapat penghargaan di berbagai bidang tersebut.
Mengenai percaloan tenaga kerja, pria kelahiran Subang 1971 tersebut mengatakan, harus ada etos dan integritas. Karena masalah perekrutan tenaga kerja di Subang harus pergeseran peran. Di mana oknum-oknum calo tersebut harus diberikan pemahaman dan diberikan keterampilan juga kesempatan untuk bekerja.
Perluasan lapangan kerja, juga kesempatan untuk bekerja menjadi PR bagi Pemerintah Daerah. Seyogianya harus dilakukan link and match. Sehingga meminimalisir praktik calo tenaga kerja.
"Link and match, berikan keterampilan dan kesempatan untuk bekerja," ujar Ketua Komunitas Sajati Subang ini.
Terpisah, Bakal Calon Bupati Subang dari Partai Kebangkitan Bangsa, Merry Langoy menyebut, pelatihan-pelatihan dan peningkatan skill harus dilakukan secara intens. Sehingga investor yang hendak berinvestasi sudah disuguhkan dengan SDM yang mumpuni.
"Ini harus di lakukan, dan intens ya," ujar Notaris kondang Merry Langoy.
Selain pelatihan dan peningkatan kompetensi, Pemerintah Daerah Subang harus melakukan Memorandum of Understanding (MOU) dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Subang. Sehingga kebutuhan tenaga kerja tercukupi, praktik percaloan tenaga kerja pun bisa terminimalisir.
"Pemda Wajib MOU dengan perusahaan, ini bisa meminimalisir praktek percaloan," seru Alumni Universitas Jayabaya tersebut.
Wanita fashionable tersebut, meminta kepada pemerintah daerah agar konsen terhadap permasalahan tenaga kerja. Karena semakin banyak investor-investor yang melirik dan berinvestasi di Subang.
"Perusahaan mobil listrik BYD akan berdiri di Subang. Belum lagi dengan kawasan industri Pulogadung. Pemda harus konsen akan hal ini, jangan biarkan masyarakatnya hanya jadi penonton," ucap pemilik wisata Talaga Sundayana Subang itu