Pastikan Bukan Pelaku, Sadikun Bersumpah Bersama Saka Pergi ke Bengkel Saat Vina Ditemukan Tewas

Dedi Mulyadi dan Sadikun
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Sadikun, paman dari mantan terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky, Saka Tatal, memastikan jika keponakannya bukanlah pelaku. Sebab saat kejadian ia dan Saka sedang bersama di bengkel.

Update Kasus Vina: Kakak Terpidana Jaya Tegaskan akan Laporkan Aep ke Mabes Polri

Ia mengingat saat Sabtu 27 Agustus 2016 malam bersama Saka mulai sekitar pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB. Selanjutnya mereka pergi ke bengkel untuk memperbaiki motor salah seorang temannya.

“Teman saya Irfan rusak motornya mogok, pagi mau ketemuan sama pacarnya. Akhirnya kita termasuk Saka pergi ke bengkel teman saya,” ucap Sadikun saat berbincang dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM).

Update Kasus Vina: Keluarga Terpidana Curhat ke KDM, Tak Bisa temui Sudirman Sejak 8 Tahun Dipenjara

Di perjalanan menuju bengkel Sadikun melihat ada sejumlah polisi di flyover tempat Vina dan Eky ditemukan tewas. Sadikun pun memilih jalan lain karena menyangka polisi tersebut sedang menggelar Razia.

“Kirain itu razia, saya kan gak pakai helm waktu itu gak punya SIM juga takut ditilang, akhirnya muter,” katanya.

Reza Indragiri Duga Iptu Rudiana Bikin Laporan Palsu Soal Kematian Vina Cirebon dan Eky

Sadikun mengatakan setelah sampai di bengkel motor langsung diperbaiki hingga bisa hidup kembali. Setelah selesai ia dan Saka pun langsung pulang dan memilih jalan memutar kembali karena dalam pikirannya khawatir ditilang oleh polisi di flyover.

“Demi Allah, sumpah, saya bersama Saka pergi ke bengkel terus pulang ke rumah. Dia tidur, saya gak tidur sampai pagi,” ucapnya.

Beberapa hari berselang Sadikun kaget karena Saka tiba-tiba ditangkap polisi. Ia baru tahu Saka dituduh terlibat pembunuhan dari Aldy, adik dari terpidana Eka Sandi. Saat itu Aldy sempat juga dibawa namun dilepaskan kembali.

Dari keterangan Aldy, kata Sadikun, orang yang pertama mengaku adalah Sudirman. Selain karena terus disiksa polisi, Sudirman yang dikenal keterbelakangan mental berbicara asal sehingga orang yang dia sebut turut ditangkap.

“Aldy katanya digebukin juga, tapi tetap tidak mengaku akhirnya dilepaskan,” ujarnya.

Setelah kejadian, Sadikun sempat menjalani pemeriksaan oleh kepolisian. Bahkan ia pun pernah diminta menjadi saksi di pengadilan.

“Di BAP polisi saya katakan apa adanya kalau Saka memang bersama saya. Ikut persidangan tapi sidangnya tertutup dan malam. Tunggu dari pagi sampai malam kok gak disumpah-sumpah, saya saksi di pengadilan tapi tidak didengarkan hakim, kok begini sih,” ucap Sadikun keheranan.

Sementara itu KDM berharap sejumlah orang yang muncul bersaksi bisa mempertanggungjawabkan ucapannya sehingga membuat kasus tersebut semakin terang. Ia yakin kebenaran sejati akan segera terungkap.