Ditarget Rp3 Miliar, Perolehan Zakat Mal di Subang Baru Menyentuh Angka Rp732 Juta

Iteng Sukarya distribusikan bantuan ke mustahik.
Sumber :

Jabar – Perolehan Zakat,Infak dan Shodaqoh (ZIS) yang tercatat di BAZNAS pada bulan Januari-April 2024 baru mencapai Rp732 juta (22 persen) saja.

Telurkan 100 lebih Musisi Berprestasi, Sekolah Musik MSS Subang Go Internasional

Lembaga pemerintah non struktural tersebut mengklaim telah berupaya menghimpun dan mengelola Zakat tersebut namun diduga banyak kendala di lapangan.

"Kami ditarget dari pusat untuk Zakat Mal harus tercapai Rp3 miliar," ujar Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Subang Musyfik Amarullah kepada Viva Jabar, Kamis (27/6).

Perjalanan Panjang Menuju Pemekaran, Pemda Subang: Jangan Digoreng untuk Pilkada!

Mengenai pencapaian, Musyfik menyatakan telah berusaha semaksimal mungkin guna menghimpun zakat tersebut namun dimungkinkan para muzakki berzakat ke lembaga lain ataupun langsung secara perorangan.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Bahkan Bupati Subang pun telah mengimbau pada masyarakat agar berzakat di BAZNAS," kata dia.

Disdik Jabar Coret 200 Peserta PPDB, Disdukcapil Subang Imbau Warga tak Manipulasi KK

Wakil Ketua Bidang Pengumpulan BAZNAS Subang, Asep Iwan mengatakan, untuk Zakat MAL menjadi PR besar bagi pihaknya dalam Pengumpulan.

"Ini memang PR besar, dari target Rp3 miliar, kita baru menyentuh diangka Rp732 juta saja," ujar Asep.

Oleh karena itu, jajaran BAZNAS terus melakukan upaya pendekatan, sosialisasi dan lainnya agar masyarakat mau mengeluarkan Zakat MaL-nya.

Sementara itu Wakil Ketua Bidang Pendistribusian BAZNAS Subang, Iteng Sukarya menyebut, bantuan-bantuan dari Zakat Infaq dan Shadaqah untuk para mustahik bergantung dari para Muzakki.

"Bantuan yang diberikan mulai dari bidang kesehatan, ekonomi, sosial, pendidikan, kemanusiaan dan lainnya," ujarnya.

Menurutnya, pihak BAZNAS RI telah menargetkan bantuan kepada 15 ribu mustahik di kabupaten Subang di tahun 2024 ini. Namun dengan pengumpulan ZIS yang saat ini belum menggembirakan. Maka akan berdampak terhadap pendistribusian bantuan.

"Pendistribusian kan gimana pengumpulan. Jika ZIS-nya tidak mencukupi ya gimana?" tandasnya