Hasil Pemeriksaan, Pelaku Penembakan Kantor MUI Tidak Terikat dengan Organisasi Teroris

Pelaku penembakan di kantor pusat MUI, Jakarta, diamankan aparat
Sumber :
  • Dok Polri

VIVA Jabar – Kondisi kejiwaan pelaku penembakan kantor Majlis Ulama Indonesia (MUI), Mustofa perlahan mulai terungkap. Istri Mustofa mengungkapkan bahwa suaminya mendapat bisikan gaib sejak lama.

Polisi Ungkap Motif Gathan Saleh Umbar Tembakan di Jatinegara

Hal tersebut diungkapkan oleh istri Mustofa saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Kedondong. Dalam pemeriksaan itu, istri Mustofa berstatus sebagai saksi.

Mengutip tvOnenews pada Kamis, 5 Mei 2023, pelaku penembakan kantor MUI itu sudah lama mengaku dirinya sebagai Wakil Nabi. Hal tersebut terjadi sejak ia belum menikah tepatnya pada tahun 1984 silam.

AS Kirim Kapal Siluman ke Yaman, Houthi Siap Perang Total

Saat itulah Mustofa mendapat bisikan gaib bahwa dirinya merupakan Wakil Nabi. Bahkan, setelah menikah pelaku mengumumkan kepada masyarakat bahwa dirinya adalah Wakil Nabi.

"Tahun 1999 dia mengumpulkan orang ke rumahnya dan mengatakan bahwa dia adalah wakil nabi. Namun, orang-orang tidak percaya bahwa dia wakil nabi," ujar Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo beberapa waktu lalu.

Akhirnya Tertangkap! Begini Nasib AN, Pria yang Ancam Tembak Anies Baswedan di Instagram

Kemudian, Pratomo menambahkan bahwa Mustofa nekat ke Jakarta untuk menemui pimpinan MUI untuk meminta pengakuan bahwa dirinya Wakil Nabi. Setelah minta doa ke istrinya, Mustofa pergi dengan menggunakan travel.

"Berdasarkan keterangan istrinya, pelaku pamit dengan istrinya ke MUI Jakarta untuk minta pengakuan sebagai wakil nabi," katanya.

Dalam keterangan lanjutannya, istri Mustofa juga mengatakan bahwa suaminya itu tidak pernah menerima tamu dari salah satu organisasi teroris

"Jadi berdasarkan keterangan istrinya bahwa pelaku ini tidak terlibat organisasi terlarang seperti teroris. Istrinya mengatakan tidak pernah ada tamu dari luar. Pelaku hanyalah seorang petani," jelasnya.

Pada tahun 2016, pelaku memberanikan diri ke DPRD Lampung untuk meminta pengakuan bahwa dirinya wakil nabi. Namun, tidak digubris.  Akhirnya pelaku memberanikan diri berangkat ke Jakarta menuju Kantor MUI Pusat untuk meminta pengakuan bahwa dirinya wakil nabi. 

"Dari sejarahnya intinya pelaku ini halusinasi," ungkapnya.