Pilkada 2024, Nelayan Subang Dukung Paslon yang Beri Bantuan dan Akses Untuk Melaut
- Tim VIVA Jabar
Jabar, VIVA – Para nelayan di wilayah Subang Utara mendukung Paslon yang tak hanya sekedar mengumbar janji semata, melainkan bisa membantu dan mempermudah akses untuk melaut.
Kurang terperhatikan, para nelayan itu meminta bantuan kapal, beserta alat tangkapnya kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih saat menjabat nanti.
"Para nelayan mendapat bantuan kapal beserta alat tangkap dari Kementerian Kelautan, mampu tidak Bupati dan Wakil Bupati Subang merealisasikan bantuan dengan APBD nya?," ujar Cartim salah satu nelayan Pantura, Senin ( 30/9 ).
Ditiap momen Pilkada, nelayan di Subang Utara kerap disambangi oleh para calon, namun setelah calon itu terpilih dan menjabat Bupati dan Wakil Bupati, janji manis yang pernah terlontar tak pernah terealisasi.
"Kami juga ingin diperhatikan,jangan hanya datang, memperkenalkan diri dan memberi janji manis di momen lima tahunan saja," kata dia.
Nelayan lainnya, Suprianto mengatakan aktivitas melaut yang dilakukan bersama rekan - rekannya membutuhkan uluran tangan dari pemerintah.
Mulai dari kapal, alat tangkap, hingga peralatan canggih untuk menangkap ikan, Bupati dan Wakil Bupati harus membantu dengan kebijakannya.
"Kami sangat membutuhkan itu, Bupati dan Wakil Bupati harus peduli pada nelayan," pintanya.
Pengamat Politik Subang Chaerul mengatakan, kehadiran nelayan Subang di momen Pilkada tak bisa dianggap remeh.
Memiliki hak suara, Chaerul memprediksi tidak semua nelayan mengetahui sosok kontestan di Pilkada 2024.
"Nelayan banyak menghabiskan waktunya di perairan, artinya apa? Sosok kontestan yang berlaga di Pilkada 2024 pun belum tentu mereka tau," kata Chaerul.
Belum lagi saat pencoblosan tiba, para nelayan bisa jadi lebih memilih untuk beraktivitas dilaut ,daripada datang ke TPS.
Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang Budi Rakhman menyatakan,ada sebanyak 4000 nelayan yang tercatat beraktivitas di perairan laut Subang.
Dari jumlah tersebut hanya 2000 nelayan saja yang memiliki kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka ) dengan metode sinkronisasi KTP.
"Bisa jadi hanya 2000 nelayan saja yang memiliki KTP Subang" ujar Budi.