Hati-hati! Ini Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Menurut Ulama
"Akhlaknya juga rusak, hilang sholat malam, hilang sholat subuh berjamaah di masjid. Kalau ada meninggal malam ini, apakah anda siap bertanggung jawab di hari kiamat nanti? Menyesal teman-teman, penyesalan selalu datang terakhir," terangnya.
Menurutnya, kalaupun tahun Baru Masehi dirayakan dengan tabligh akbar, pengajian, atau acara Islam lainnya, tidak boleh dihubungkan atau dilekatkan dengan tahun baru. Sebab, tahun baru Masehi ini merupakan acara ritual bagi kaum Nasrani.
"Kalau untuk mengisi waktu anak muda muslim, bukan begitu, jelaskan kalau itu tidak boleh. Anggap hari tanggal 31 Desember sama dengan hari-hari yang lain, malamnya sama dengan malam-malam lain, tidak usah diistimewakan karena anda seorang muslim," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Buya Yahya. Menurut pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah tersebut yang haram dari tahun baru masehi bukan waktunya tapi kebiasaan dan kebudayaan yang dilakukan saat merayakannya.
"Tahun baru Masehi bukan yang dipermasalahkan dzatnya, bulan, dan hari, akan tetapi kebiasaan dan kebudayaan yang terjadi di tahun baru tersebut," terang Buya Yahya dikutip pada Selasa, 31 Desember 2024.
Menurut Buya Yahya, yang merayakan tahun baru masehi justru orang-orang Islam. Sementara yang punya tahun baru, yakni ummat Nasrani ada di gereja dan mengisinya dengan doa.
"Sementara orang Nasrani banyak di gereja saat itu (perayaan tahun baru), mereka berdoa dan sebagainya," ucapnya.