Kilas Balik Perjalanan Politik KDM, Dari Tukang Ketik Hingga Jadi Pejabat Publik

Prabowo Subianto dan Kang Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Salah satu tokoh atau publik figur asal Jawa Barat, yakni Keng Dedi Mulyadi (KDM) yang kini dikenal secara Nasional bukanlah sosok yang langsung matang tanpa proses. Pengalaman panjang dengan pengabdian yang tulus, didukung dengan kerja keras serta semangat kerja yang tinggi, telah menjadikannya sosok yang ideal dan mampu mengemban amanah kepemimpinan.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ultimatum Pungli Insentif Lebaran Supir Angkot di Bogor Diduga Oleh Oknum Dishub

Namun, tidak disangka, ternyata perjalanan politik KDM dimulai dari titik yang paling rendah. KDM mengawali perjalanan politiknya sebagai seorang pegawai di DPD Golkar Purwakarta sebagai juru ketik.

Ia bertugas membuat konsep pidato sebagai bahan untuk Ketua Golkar Purwakarta saat itu HM Bisri Harjoko.

Arus Balik Lebaran 2025 di Puncak Bogor Terpantau Lancar Imbas Pemberian Insentif dari Gubernur Dedi Mulyadi

“Dari dulu saya mengetik langsung tanpa dikonsep. Tidur, mandi di kantor di musala. Makan kadang punya uang, kadang gak punya uang,” ujar Kang Dedi Mulyadi.

Di usianya yang masih sangat muda dan berstatus mahasiswa, KDM belum bisa terjun langsung sebagai politisi. Terlebih saat itu struktur kepengurusan partai masih ditentukan oleh Abri, Beringin dan Golkar (ABD).

5 Pesan Penting untuk Camat dan Lurah Soal Mitigasi Banjir di Jabar dari Gubernur Dedi Mulyadi

KDM muda pun saat itu hanya mendapat posisi sebagai Anggota Dewan Badan Perencana Kaderisasi Daerah Golkar Purwakarta. Sehari-hari ia bertugas untuk mengetik dan mengantar surat juga membuat pidato

“Hampir setiap hari beres kerja itu jam 3 pagi. Makanya waktu itu sampai sakit di rawat di rumah sakit karena tipes, kecapekan,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title