Jalan Reformasi Perlu Diluruskan, PIM Dorong Penguatan Civil Society
- Istimewa
VIVA Jabar – Dua puluh lima tahun pasca Gelombang Reformasi 21 Mei 1998, sejumlah tuntutan reformasi gagal direalisasikan dan tuntutan tersebut masih relevan untuk digaungkan kembali kepada penguasa saat ini.
"Untuk kembali meluruskan jalan Reformasi, kami memandang perlu melakukan kritik - Oto Kritik lintas generasi dalam membangun pemahaman bahwa Indonesia butuh perubahan," kata ketua Perkumpulan Indonesia Muda (PIM) Jabar Eko Arief Nugroho usai Dialog Lintas Generasi ; Meluruskan Jalan Reformasi 1998. Sabtu, 27 Mei 2023.
Eko mengatakan dengan kondisi saat ini, dimana semakin menajamnya disparitas antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada dalam berbangsa dan bernegara maka harus ada dorongan agar civil society yang saat ini makin dilemahkan oleh negara bisa kembali bangkit menguat.
"Oleh karena itu, PIM akan terus mendorong penguatan civil society sebagai prasyarat demokrasi substansi. Civil society semakin lemah dan akan mati jika tidak ada penguatan," tegas Eko.
Pemerintah saat ini, tegas Eko, sudah gagal dalam memenuhi amanah reformasi. Oleh karena itu, PIM mengajak seluruh aktivis dan semua masyarakat untuk tidak memilih siapapun calon pemimpin eksekutif dan legislatif yang hanya akan melanjutkan atau meneruskan kegagalan dalam memenuhi amanat reformasi 1998.
"PIM Menuntut agar penguasa negara untuk meluruskan reformasi dengan memenuhi tuntutan reformasi secara bersungguh - sungguh dan berkeadilan," pungkasnya.