Kemenag Diminta Ungkap Dugaan Ponpes Al Zaytun Bolehkan Santri Zina Bayar Rp2 Juta
- Tangkap layar
VIVA Jabar – Mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII), Ken Setiawan membongkar praktik menyimpang yang dilakukan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.
Menurutnya, Ponpes milik Panji Gumilang itu memperbolehkan santrinya untuk berzina, dengan dalih dosa mereka bisa ditebus dengan uang. Jumlah uang yang menjadi syarat tebus dosa itu pun hanya Rp 2 juta.
“Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Tapi kalau punya duit, bisa dilakukan. Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, dengan bayar uang dua juta dosanya hilang,” kata Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube Herri Pras, Selasa, 6 Juni 2023.
Selain itu, menurut Ken, kasus pencabulan yang terjadi di Ponpes Al Zaytun adalah fakta. Namun, Panji Gumilang mampu menghilangkannya hingga merombak tempat kejadian perkara (TKP).
“Kasus pencabulan semuanya fakta. Namun karena saktinya Panji Gumilang semua TKP dan barang bukti dirombak,” beber Ken.
Lebih lanjut, dengan dibukanya seluruh fakta yang ia ketahui, Ken berharap Kementerian Agama atau Kemenag dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat bersinergi melakukan investigasi.
Sebab, kata dia, pemahaman dan ajaran yang diajarkan di Ponpes Al Zaytun, Indramayu itu telah jauh menyimpang dari ajaran agama Islam.
“Ya, harapan kita semua agar Kemenag dan MUI bisa mengambil langkah tegas agar tak ada lagi penyimpangan yang berkedok agama,” pungkas Ken.
Sebelumnya, menyoroti sosok Panji Gumilang, Ustaz Abdul Somad (UAS) meminta pihak kepolisian segera menangkapnya. Pasalnya dia dianggap telah banyak menyebarkan paham sesat di kalangan santri-santrinya.
Adapun kepada umat Muslim, UAS mengimbau agar lebih selektif dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak. Menurutnya, tidak semua pondok pesantren yang memiliki bangunan megah, benar dalam menerapkan syariat Islam kepada santri-santrinya.
“Jangan memasukkan anak karena bangunan yang megah, rupanya aliran sesat,” ujar UAS
Terkait tuduhan-tuduhan ini belum ada keterangan resmi atau bantahan dari pihal Al Zaytun, tim pengacara, atau dari Panji Gumilang sendiri. Kontroversi terakhir terkait sholat idul fitri dengan terdapat jamaah wanita di barisan depan bersama jamaah pria.