Jemaah Ka'batullah Indonesia, Khumaidi Sindir Islam Suwinti. Bela Ponpes Al-Zaytun?
- Viva.co.id
VIVA Jabar - Salah seorang jamaah Ka'batullah Indonesia, Khumaidi menyindir umat islam yang diistilahkan dengan Islam Suwinti. Khumaidi tak menyebut pembelaan terhadap sejumlah fitnah yang diutarakan kepada Ponpes Al-Zaytun.
Islam Suwinti, menurut Khumaidi, ialah mereka yang menganut Islam hanya sekedar membaca syahadat pada momen tertentu saja. Mereka tidak memahami cara menyelamatkan diri baik di dunia maupun akherat. Bahkan, mereka mudah mengucap ujaran kebencian kepada kelompok muslim lainnya.
"Suwinti itu sunat, kawin, mati,” kata Khumaidi saat menyampaikan sambutan dalam istighosah yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Zaytun yang diunggah dalam akun YouTube Al Zaytun Official pada Kamis, 8 Juni 2023 dilansir dari viva.co.id
Sebutan Islam Suwinti ini ditujukan kepada golongan orang yang dalam menganut agama Islam hanya bersyahadat pada saat-saat tertentu saja. Seperti ketika khitan, saat mengucap ijab kabul dan menghadapi kematian.
"Hanya sunat baca syahadat, kawin syahadat, mati syahadat," sebut Khumaidi.
Kelompok tersebut, sambung Khumaidi, tidak memahami hakikat dari agama Islam karena kelompok tersebut tidak mengetahui cara untuk menyelamatkan diri di dunia. Bahkan, mereka tidak paham soal bagaimana mencari keselamatan di akhirat setelah mati.
"Tapi belum tahu apa hakikatnya Islam itu. Bagaimana supaya selamat di dunia, dan supaya selamat di akhirat," jelasnya.
Bukan hanya itu, Khumaidi juga mengatakan bahwa Islam Suwinti adalah sebutan untuk orang-orang yang sering membuat fitnah. Ia mengungkapkan bahwa umat Islam saat ini sedang dalam kondisi lemah karena yang dianutnya hanya Islam Suwinti. Khumaidi memberikan contoh dengan adanya sebagian umat Islam yang malah menyerang saudara sendiri.
"Mana umat Islam-nya mau bersatu. Kalau umat Islam-nya sendiri menyerang orang Islam," jelasnya.
Seperti diketahui, ada banyak ungkapan kontroversi yang berasal dari Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu pimpinan Panji Gumilang. Mulai dari shaf sholat antara laki-laki dan perempuan yang dicampur saat Idul Fitri.
Kemudian, adzan nyeleneh dengan penambahan gerakan tertentu dan menghadap ke arah santri bukan kiblat. Terakhir, Al Zaytun kembali menjadi perbincangan lantaran memperbolehkan santri berbuat zina karena dosanya bisa ditebus dengan uang.