Viral Kontroversi Ponpes Al-Zaytun, Begini Respon Kemenag Indramayu
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Kontroversi pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun ditanggapi serius Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramyu, Jawa Barat.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Indramayu, Aan Fathul Anwar mengatakan Kemenag sudah beberapa kali mendatangi pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut guna mengetahui secara pasti pembelajaran di dalam pesantren yang terdapat madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah hingga perguruan tinggi.
Aan Fathul Anwar menjelaskan, meski viral dengan berbagai macam kontroversinya, namun pembelajaran maupun kurikulum dianggap masih sesuai dengan kurikulum Kemenag.
Dalam hal ini, lanjut Aan, Kantor Kemenag Indramayu sudah melaporkan ke kantor wilayah Jawa Barat dan Pusat, terkait kontroversi Ponpes Al Zaytun tersebut. Bahkan, sudah dilakukan investigasi mendalam terkait fikih maupun ajaran di pondok yang memiliki empat ribu sembilan ratus santri tersebut.
Pihaknya, juga berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia yang tengah investigasi di dalam pesantren yang berada di kecamatan Gantar, kabupaten Indramayu tersebut.
Koordinasi tersebut, kata Aan, dimaksudkan agar harapan penyesuaian program pembelajaran terhadap santri sebanyak 4.900 orang yang belajar di sana bisa tercapai dan sesuai dengan kebijakan yang sudah diatur oleh pemerintah.
"Kami sudah berikan pembinaan seperti itu," ujar Aan, Jumat (16/6/2023) dilansir dari viva.co.id