Viral Video Alumni Ponpes Al Zaytun Debat dengan Alumni Pesantren Gontor soal Azan 'Nyeleneh'
- Tangkap layar
VIVA Jabar – Ponpes Al-Zaytun Indramayu masih jadi perbincangan publik, hal ini seiring dengan mencuatnya beberapa pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh pemimpin mereka, Panji Gumilang.
Ponpes Al-Zaytun menjadi perbincangan publik setelah diketahui pada saat ibadah Shalat Idul fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan lelaki dalam satu shaf shalat hingga viral di media sosial.
Belakangan Ponpes Al-Zaytun kembali menuai kontroversi setelah kembali viral di media sosial dimana salah satu pimpinan Ponpes Al-Zaytun terlihat mengajak para santri untuk menyanyikan 'Salam Kristen'.
Tak hanya itu, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan gaya azan sholat jumat yang dikumandangkan oleh santri di Ponpes Al-Zaytun.
Video berdurasi kurang dari satu menit yang diunggah oleh akun instagram @say.viideo itu memperlihatkan seorang muadzin yang mengumandangkan adzan sholat Jumat lain dari biasanya.
Dalam video tersebut muadzin yang memakai jas lengkap dengan dasi berwarna biru, sepatu serta peci berwarna hitam yang nampak seperti jemaah Ponpes Al Zaytun.
Pada setiap lantunan azan yang dikumandangkan tersebut selalu diikuti dengan gerakan tangan yang berbeda dari biasanya.
Terlihat juga para santri juga mengikuti lantunan adzan tersebut dan disertai dengan shaf sholat yang memiliki jarak antar jamaahnya.
Bukan hanya itu, sang muadzin melantunkan azan dengan menghadap para santri, bukan kearah kiblat sebagaimana yang dilakukan oleh umat Islam kebanyakan. Namun, tidak dijelaskan lebih lengkap soal kapan peristiwa adzan "nyeleneh" tersebut.
Perbedaan pandangan Alumni Ponpes Al-Zaytun dengan Alumni Pesantren Gontor
Melansir dari video di kanal Youtube YSY Official, memperlihatkan sebuah video reaksi alumni ponpes Gontor terhadap pernyataan soal azan dari alumni ponpes Al-Zaytun.
"Saya ingin melanjutkan apa yang saya tahu ketika belajar Al-Zaytun. Terkait tentang, orang bilang itu azannya beda, azan sesat dari mana? apakah melanggar tajwid? Apakah melanggar makhorijul huruf? Gak, itu semua sudah sesuai kok," ungkap alumni Al-Zaytun yang belum diketahui namanya.
Merespons hal itu, santri alumni Gontor menyatakan bahwa bahwa azan yang diterapkan oleh Ponpes Al-Zaytun itu banyak menyalahi aturan dari sunnah Rasulullah SAW.
Yang pertama disoroti adalah azan disunnahkan untuk menghadap ke kiblat, tetapi dari video yang beredar terlihat muadzin menghadap kepada jemaah.
"Kemudian ketika hayya ala sholah tidak menoleh ke kanan, tapi malah mengangkat tangan. Maka tidak ada anjuran dari sabda Rasulullah SAW dari ajaran manapun di perspektif pandangan Islam, makanya itu bisa jadi pencetus Bung Karno," ucapnya menyindir mazhab dari Al-Zaytun.
Namun pengakuan dari alumni Al-Zaytun bahwa azan itu sifatnya menggerakkan hati, menggerakkan jiwa, mengembalikan semangat, bukan mendayu-dayu.
Menanggapi hal itu, alumni Gontor menyebut bahwa intonasi itu dalam membangun memperlihatkan sebuah momen, apakah seruan itu dipanggil untuk berperang atau untuk menunaikan sholat.
Sedangkan, sesuatu hal yang datang dari Allah Yang Maha Indah, maka itu indah, maka seruan azan untuk sholat itu hakikatnya indah.
Lebih lanjut, alumni ponpes Al-Zaytun mengklaim bahwa mengadaptasi dari gaya azan dari muadzin Bilal Bin Rabah.
Alumni Gontor merasa terkejut dengan pernyataan alumni Al-Zaytun bahwa adaptasi dari azan Bilal Bin Rabah.
"Saya gak tahu Bilal Bin Rabah yang dimaksud siapa, tapi kalau kita aplikasikan gak usah jauh-jauh seperti Bilal Bin Rabah, tapi kita aplikasikan dengan segala kesunahan menurut Kitab Al Fiqhul Manhaji 'ala Madzhabil Imam Asy Syafi'i Fiqh Al Manhaj, apakah ini konkret gitu sesuai dengan sunnah? apa menyalahi sunnah?," terangkannya.