Ternyata Ini Alasan Panji Gumilang Ajari Santri Al Zaytun Nyanyikan Lagu Yahudi

Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang
Sumber :
  • Kolase tvOne

VIVA Jabar – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang memiliki alasan tersendiri mengapa dirinya meminta para santri menyanyikan lagu Hevenu Shalom Aleichem yang kental dengan salam orang-orang Yahudi.

Dua Ustaz Pesantren di Agam Cabuli 40 Santri dari 2022

Menurutnya alasan mengajak santri untuk bernyanyi Hevenu Shalom Aleichem lantaran salam berbahasa Ibrani itu bisa dibuat syair lagu. Sementara sebagai seorang Muslim, dia meyakini Assalamualaikum tidak boleh dilagukan.

“Adapun saya menyanyikan karena itu bisa dilagukan. Kalau Assalamualaikum kan gak boleh dilagukan, padahal Hevenu Shalom Aleichem itu sama dengan Assalamualaikum, (bedanya) kalau Assalamualaikum tidak boleh dinyanyikan, kalau ini boleh dinyanyikan karena saya punya nada-nadanya dan not-notnya,” ujar Panji Gumilang dalam program Kick Andy seperti dilihat Senin, 3 Juli 2023.

Menelisik Ponpes Mama Pasirnaan, Pondok yang Berdiri Sejak Tahun 1800

Dalam kesempatan itu, di hadapan Andy F Noya, Panji Gumilang juga mencontohkan dengan bernyanyi Hevenu Shalom Aleichem hingga selesai. “kan asyik itu,” kata dia mengakhiri lagu tersebut.

Terkait kontroversi ini sejumlah tokoh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai bahwa Hevenu Shalom Aleichem merupakan lagu yang khusus dinyanyikan dalam ritual-ritual keagamaan orang Yahudi.

Ashanty Tutup Kolom Komentar Instagram Usai Disoraki saat Nyanyi di Laga Indonesia vs Filipina

Menanggapi hal itu, Panji Gumilang mengatakan bahwa tidak semua lagu berbahasa Ibrani harus selalu dikaitkan dengan prosesi keagamaan. Dia lantas memberi contoh.

“Coba tengok ke Tel Aviv, tatkala turun dari pesawat, anak-anak muda laki, perempuan menyanyikan itu, itu penyambutan, itu hal yang sama seperti salam kita ini, sama dengan taktkala kita mengadakan khutbah pakai Assalamualaikum,” beber Panji.

“Jadi Assalamualaikum itu tidak digunakan di tempat-tempat yang ritual (keagamaan) saja, ketemu di jalan Assalamualaikum,” sambungnya.

Terkait hal ini, Panji Gumilang semakin yakin bahwa ada pihak-pihak yang berusaha merebut Al Zaytun dengan melontarkan isu sesat secara beruntun kepadanya.

Terkait hal itu, Panji Gumilang mengingatkan kepada pihak-pihak yang memiliki upaya demikian bahwa Al Zaytun masih berdiri di Indonesia. Dia sebagai pemimpin juga tunduk dengan aturan yang ada seperti Undang-Undang 1945 serta Pancasila.

Panji mengajak apabila ada yang ingin memiliki lembaga seperti Al Zaytun untuk berkolaborasi dengan mendirikan bangunan dan sistem serupa. “Yang fair saja. Ayo kita bangun lagi (Ponpes yang baru). Begitu," kata dia.