Lurah Sebut Rumah Panji Gumilang di Depok Sudah Diintelin Kepolisian, Tak Ada yang Mencurigakan
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Rumah pimpinan Pondok Pesantren (ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang di Krukut, Limo, Depok hingga sore kemarin terlihat sepi. Diketahui bahwa Panji menjalani pemeriksaan di Mabes Polri atas dugaan kasus penistaan agama.
Lurah Krukut, Jamaludin mengatakan, Panji sudah lama punya rumah di Krukut. Sudah sejak tahun 1990, Panji membeli tanah di Krukut hingga kini luasnya mencapai 3.000 meter persegi. Namun rumah tersebut tidak pernah dihuni oleh Panji.
"Dua orang (yang jaga) bukan orang sini. Orangnya tertutup, yang jaga di dalam rumah. Diketok juga diem aja karena mungkin itu instruksi dari dia (Panji), apa gimana, saya enggak tahu. Dan selama ini aman-aman aja ngga pernah ada pencurian atau korslet listrik atau kebanjiran, tenang-tenang aja aman,” kata Jamal, Selasa (4/7/2023)
Awalnya area rumah Panji adalah kebun milik warga asli Krukut. Kemudian warga sekitar menjual sedikit demi sedikit pada Panji hingga akhirnya berdiri tiga rumah di area tersebut.
“Kurang lebih dari tahun 1990-an mulai beli tanah di sini. Sampai sekarang saya belum pernah kenal orang itu bagaimana. Dia hanya beli rumah di situ di pagar, informasinya juga baru belakangan tahu kalau itu punya Panji Gumilang. Sebelumnya tanah milik masyarakat sini, beli tanah di sini dulunya kebon orang kampung. Dulu kan dia belum terkenal, kita belum tahu siapa dia. Awalnya (rumahnya) kecil, karena mungkin kebutuhan masyarakat ingin menjual tanah jadi dia (Panji) beli. Belinya bertahap, enggak langsung,” ceritanya.
Panji diketahui tidak tinggal di rumah tersebut. Segala urusan administrasi selalu diurus oleh dua karyawannya yang tinggal di sana. Panji rutin membayar pajak dan uang kebersihan.
“Bayar PBB dan enggak pernah ke sini kalau bayar online. Yang nempatin pembantunya sama penjaga malamnya, bukan orang sini. Orang mana-mana makanya urusan apapun dia cuma RT dan penjaga di depan aja udah hubungannya. Di situ juga orang pilihan (yang kerja),” tukasnya.
Saat awal membeli tanah di Krukut, Panji sering membantu warga sekitar. Dia pernah memberikan bantuan sembako dan hewan kurban. Panji sesekali terlihat sholat di masjid tersebut.
Jamal menuturkan belum pernah bertemu langsung dengan Panji. Namun dari informasi warga yang pernah berpapasan, Panji adalah sosok baik dan pendiam. Dia hanya berbicara seperlunya saja.
"Kalau awal dulu sering membantu masyarakat, kasih sembako, kasih kurban di masjid depan rumahnya. Sekarang sudah enggak apalagi udah terkenal enggak mungkin dia kemari. Pas pembagian sembako dan kurban yang ngasih pembantunya. Dia (Panji) lemah lembut, baik-baik aja. Kalau ditanya dijawab, dia nanya kita jawab,” ujarnya.
Jamal berpendapat kalau Panji hanya investasi saja di Krukut dan tidak melakukan aktivitas nyeleneh seperti di ponpes Al Zaytun. Panji juga tidak berinteraksi dengan warga sekitar.
“Dia memang di sini enggak pernah melakukan apa-apa cuma rumah tinggal dia aja enggak ada keluarganya, cuma investasi. Dia enggak pernah ikut campur di masyarakat, enggak pernah ada kegiatan apa pun yang meresahkan. Yang jelas dia di sini cuma investasi. PBB bayar, keamanan sampah dia bayar, enggak melanggar apapun dari pembantu dan satpamnya,” katanya.
Jamal menuturkan, kalau ada aktivitas mencurigakan di lingkungannya pasti sudah diketahui dengan cepat. Karena lingkungan sekitar Krukut didominasi kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
“Kalaupun seandainya ada kegiatan radikal pasti akan dilarang didemo masyarakat sini karena orang sini mayorittas orang NU, fanatik Islamnya tinggi. Makanya masyarakat bilang kalau cuma tinggal doang sih, enggak masalah. Panji enggak nyebarin paham apapun di sini. Gimana mau nyebar orang dia enggak pernah datang ke sini,” tegasnya.
Sejak ramai diberitakan, rumah Panji pun sudah dipantau petugas. Baik dari kepolisian maupun dari kelurahan.
”Udah diintelin Polres ko aman, emang enggak ada kegiatan apapun. Lurah sebatas pemantauan aja, enggak ada gerak gerik mencurigakan, saya sudah lihat sama RT. Sekarang ini sudah viral saya lihatin ya sama saja kayak dulu enggak ada apa-apa. Satpam juga biasa aja,” pungkasnya
Sebelumnya diberitakan, ribuan massa diisukan bakal menggerebek rumah Panji Gumilang di Krukut, Limo itu. Aksi massa disebut mencapai ribuan dari lintas aliansi. Aksi massa dimaksudkan sebagai ultimatum sekaligus efek jera.
Hal itu terungkap dari penjelasan Ketua Forum Umat Bersatu (FUB) Kota Depok, Habib Abdul Aziz Assegaf.
Habib Abdul Aziz mengatakan, pihaknya akan segera bergerak ke rumah Panji untuk melakukan aksi unjuk rasa.
“Kalau memang rumah Panji Gumilang ada di Depok, saya rasa kita harus bergerak juga. Ya paling tidak memberikan ultimatum lah efek jera untuk si Panji Gumilang ini,” kata Abdul, Sabtu, (24/6/2023)
Dia menuturkan, massa yang akan bergerak nanti diperkirakan jumlahnya mencapai ribuan orang. Dia mengklaim, massa yang ikut aksi berasal dari sejumlah aliansi.
“Ya paling nggak kurang lebih seribuan masa akan bergerak, kita akan berkoordinasi dengan ormas-ormas lain, Forkabi, BPKB Banten dan sebagainya,” ujarnya.
Aksi demo dilakukan sebagai cara untuk memberi peringatan terhadap Panji bahwa ajarannya adalah sesat. Dia juga geram lantaran penegak hukum dinilai timpang sebelah.
“Karena kelihatannya dari aparat hukum timpang sebelah ya,” ungkap Habib Aziz.
Menurutnya, ada beberapa kesalahan yang dilakukan Panji. Ajaran Panji itu kata dia jelas bertentangan dengan syariat Islam.
“Cara-cara Panji Gumilang ini di dalam membina pesantren sudah di luar batas syariat Islam, dan banyak pengakuannya di YouTube yang menyesatkan," lanjutnya.
"Seperti, dia ngaku komunis, terus ngaku mazhab Soekarno, mana ada itu dalam syariat ahlussunnah wal jama'ahi,” ujarnya.
Oleh karena, dia menekankan, akan segera ambil tindakan tegas. Dia juga ingin aparat bisa bertindak cepat mengatasi persoalan ini.
“Kalau memang sudah fix, sudah dapat alamatnya kita sesegera mungkin akan kumpulkan massa, kita akan kasih efek jera," ujarnya.
"Bukan setelah action baru bergerak. Ini kan tingkahnya Panji Gumilang sudah nyeleneh, sudah viral, sudah lama,” katanya.
Dia menyayangkan lambannya penegakan hukum terhadap Panji Gumilang. Hal itu berbanding terbalik dengan kebijakan pembubaran terhadap Hizbut Tahrir Indonesoa (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI).
“Sedangkan sama HTI sama FPI yang jelas bersyariat malah dibubarkan secepat kilat,” ujarnya.