Bekas Orang Dalam Ungkap Fakta Baru Soal Al Zaytun dan Panji Gumilang

Ken Setiawan dan Panji Gumilang
Sumber :
  • Kolase tvOne

“Kalau rukun Islamnya saja, tapi syahadatnya ini yang diajarkan di gerakan teritorial. Ajarannya di dalalm bahwa syahadat itu bukan tiada Tuhan selain Allah, tapi tiada negara selain negara Islam. Barangsiapa bernegara selain negara Islam maka dia kafir,” jelas Ken Setiawan.

Dua Ustaz Pesantren di Agam Cabuli 40 Santri dari 2022

Menurut Ken, pihak Ponpes Al Zaytun menganggap bahwa Indonesia masih berbasis hukum yang jahiliyah. Karena hukum jahiliyah tersebutlah maka perlu adanya pergantian dengan negara Islam.

Tidak hanya itu, secara mencengangkan Ken Setiawan juga menyebut bahwa siapa saja yang menyampaikan risalah agama layak disebut sebagai seorang nabi. Ken bahkan mengatakan bahwa ia pernah meyakini bahwa Panji Gumilang merupakan seorang nabi.

Dorong Santri Lebih Kreatif, DPC FKDT Subang Gelar Porsadin ke-7

Bukan hanya syahadat, dalam pengakuan Ken Setiawan pihak Ponpes Al Zaytun juga menyebut bahawa salat sebenarnya belum diwajibkan. Hal ini lantaran Indonesia masih berada pada hukum jahiliyah sehingga salat belum diwajibkan.

“Karena Indonesia belum dekat hukum Islam, maka salat belum diwajibkan. Ini bukan dilarang, ya, tapi belum diwajibkan. Salat suka-suka dia, ketika ada tamu, ketika hari-hari tertentu,” ungkapnya.

Menelisik Ponpes Mama Pasirnaan, Pondok yang Berdiri Sejak Tahun 1800

Ken bahkan juga mengatakan bahwa saat salat di Ponpes Al Zaytun jemaah dilarang mengenakan sarung karena mereka dididik menjadi seorang negarawan. Itulah alasan mayoritas penghuni Ponpes Al Zaytun mengenakan pakaian formal, seperti celana, jas, dan dasi.