Dedi Mulyadi Pernah Berhasil Bikin SD 9 Tahun dan Bangun 3 SMA/SMK Per Kecamatan

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Selama menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode Kang Dedi Mulyadi (KDM) berhasil membuat ruang kelas baru agar semua warga bisa sekolah negeri. Hal itu diungkapkan saat menghadiri Konsolidasi Kader Partai Gerindra di Kota Bekasi belum lama ini.

Cafe Kunfayakun Destinasi Kuliner Unik dengan Nuansa Klasik di Purwakarta

KDM mengatakan, saat ini banyak orang tua yang mengeluh anaknya tidak bisa masuk SMP dan SMA negeri padahal sudah dibuat zonasi. Hal tersebut bukan salah sekolah apalagi guru, melainkan orang yang menyusun anggaran.

“Sudah tahu dari SD ke SMP gak bisa masuk karena ruang kelasnya kurang, dari SMP gak masuk SMA negeri karena ruang kelasnya kurang. Kenapa menyusun anggaran gak bikin ruang kelas dulu?,” ucap KDM.

Taman Air Mancur Sri Baduga: Keindahan Ikonik Purwakarta

Menurutnya anggaran pemerintah cukup untuk membuat ruang kelas baru asalkan perencanaannya matang. Tapi yang terjadi saat ini adalah anggaran cukup tapi belanjanya yang salah.

“Yang dibutuhkan ruang kelas, yang dibeli alat peraga. Yang dibutuhkan ruang kelas, yang dibelikan TIK. Yang dibutuhkan ruang kelas yang dibuat malah rapat-rapat, sosialisasi. Rakyat butuh ruang kelas,” ujarnya.

Alun-Alun Purwakarta Destinasi Wisata Favorit yang Asri dan Menawan

Ia mencontohkan saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta bisa membuat kebijakan menyiapkan ruang kelas baru dalam satu malam. Caranya ia memanfaatkan ruang kelas yang ada agar siswa bisa sekolah.

“Dalam semalam saya bikin satu SMP, saya langsung buat surat keputusannya pakai ruang kelas yang ada yang penting rakyat bisa sekolah. Besok bangun, bikin SD 9 tahun, kelas 7 di situ, kelas 8 di situ, kelas 9 di situ juga, bisa,” tuturnya.

Begitupun saat SMA/SMK kewenangannya masih di pemerintah kabupaten. KDM pun bisa menyiapkan sekolah tersebut di seluruh kecamatan.

“Saya waktu itu masih bisa bikin SMA dan SMK di kecamatan, ada yang dua ada yang tiga. Waktu SMP ke SMA saya diprotes oleh sekolah swasta, disebut Dedi Mulyadi terlalu banyak kebijakan yang menampung anak sekolah negeri sehingga swasta tak kebagian,” ucap KDM.

Kang Dedi meminta seluruh kader Partai Gerindra menyuarakan keberpihakan pada pendidikan rakyat. Sehingga dalam tahun depan tidak ada lagi ribut soal PPDB di setiap daerah.

“Jadi Gerindra bagaimana sikapnya? Mulai sekarang bersikap para anggota dewannya ngotot kalau ruang kelas tidak dibikinkan, tidak disiapkan, saya siap gebrak meja,” pungkas KDM.