Sekolah Tidak Layak di Bekasi, Dewan Pendidikan Ajak Pemangku Kepentingan Kolaborasi Memperbaikinya
- screenshoot by Viva
VIVA Jabar – Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bekasi merasa khawatir melihat beberapa ruang kelas SMP negeri di wilayah Kabupaten Bekasi yang mengalami kerusakan parah sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Situasi ini menunjukkan bahwa keadaan infrastruktur pendidikan di daerah tersebut membutuhkan perbaikan yang mendesak untuk memastikan ketersediaan fasilitas belajar yang memadai bagi para siswa.
Berdasarkan peninjauan langsung dewan Pendidikan Kabupaten Bekasi ke sejumlah SMPN terdapat beberapa ruang kelas yang sudah tidak bisa digunakan karena kondisinya yang tidak layak.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bekasi Irwan Raharja mengatakan di SMPN 4 Babelan ada 2 ruang kelas yang rusak berat, dan SMPN 1 Karang Bahagia 3 ruang kelas yang kondisinya juga tidak layak.
"Di SMPN 2 Cikarang Selatan terdapat 6 ruang kelas yang tidak bisa digunakan dan kami berharap pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan juga Dinas PUPR dapat merealisasikan hal tersebut secepatnya. Kami mendatangi 3 sekolah secara acak dan dijumpai ruang kelas yang kondisinya rusak parah. Bisa saja di sekolah lainnya mengalami kondisi serupa dan itu perlu terdata dengan baik, sehingga mendapat prioritas perbaikan, " tutur dia saat ditemui di bilangan Cikarang Selatan, Sabtu, 29 Juli 2023.
"Apabila ruang kelas ini bisa digunakan maka dapat menambah rombel sekolah sehingga daya tampung sekolah pun semakin bertambah, baik dari jalur zonasi, prestasi ataupun afirmasi," kata Irwan.
Dengan kondisi yang demikian selama bertahun-tahun, berdasarkan penjelasan yang dia dapat sewaktu berbincang dengan kepala sekolah rata-rata karena anggaran belum dialokasikan untuk sekolah tersebut.
“Masalah ini jangan dibiarkan berlarut-larut dan harus segera dilakukan percepatan perbaikan dengan mengajak semua pemangku kepentingan. Misalnya pihak swasta yang ada di kawasan industri untuk bersama-sama kolaborasi dalam perbaikan infrastruktur. Jangan sampai larut pada fasilitas pendidikan yang tidak pernah usai, lalu kapan untuk mulai peningkatan skill pelajar, peningkatan SDM nya,” tegas Irwan.