Haru, Perjalanan Mike Tyson Menjadi Mualaf dan Tinggalkan Kebiasaan Seks Liar
- viva.co.id
Jabar – Dalam dunia tinju, nama Mike Tyson tentu tidak asing lagi. Raja tinju itu menjadi petinju terbaik di masanya, bahkan dapat dikatakan sepanjang masa.
Dikutip dari pada VIVA pada Senin, 13 Februari 2023, diketahui Mike Tyson telah melakoni 58 pertarungan. Dengan rincian 50 kali kali menang, dan 44 kali kemenangannya diraih dengan TKO. Tyson hanya kalah enam kali. Hal tersebut sudah cukup menggambarkan seberapa ganas Mike Tyson di ring tinju.
Mike Tyson dikenal sebagai petinju pada 1985-2005 silam. Hingga saat ini, ia masih memegang rekor sebagai juara dunia termuda kelas berat, yang direngkuhnya dalam usia 20 tahun, 4 bulan, 22 hari pada bulan November 1986.
Petinju berjuluk leher beton itu menyandingkan titel kelas berat WBA, WBC, dan IBF. Pria kelahiran New York, 30 Juni 1966 itu merupakan petinju paling ganas yang pernah ada. Dikenal buas karena ia memiliki pukulan terkuat di dunia.
Di balik prestasi gemilangnya, ternyata Tyson memiliki sisi kelam dalam kehidupannya. Diketahui, ia sering gonta ganti perempuan. Bahkan, petinju yang kerap menang TKO tersebut mengaku bahwa dirinya sering melakukan sex party.
Bukan cuma seks, Mike Tyson juga akrab dengan narkoba, bahkan ia juga sering keluar masuk penjara.
Kendati demikian, kisah hidup yang kelam membawanya ke dalam kehidupan baru yang lebih baik. Tyson sempat mendekam di penjara selama tiga tahun lantaran kasus pemerkosaan yang dilakukannya terhadap aktris cantik bernama Desiree Washington.
Yang mengejutkan, saat keluar dari penjara ia langsung menyatakan diri sebagai seorang mualaf. Dengan memeluknya agama Islam, Tyson memiliki nama baru yang lebih islami, yaitu Malik Abdul Aziz.
Namun terlepas dari itu, Tyson menyebut, keputusan menjadi mualaf membawa dampak besar. Dia mengaku lebih tenang dan sabar dalam menjalani kehidupannya kini. Dia merasa sisi negatifnya di masa lalu perlahan meninggalkannya.
"Saya sangat bersyukur menjadi seorang muslim. Allah tidak membutuhkan saya, saya yang membutuhkan Allah. Saya tidak pernah bisa rendah hati. Tidak ada hal seperti itu dalam hidup saya," kata Tyson dilansir dari Foxnews.
"Jika saya rendah hati saya tidak akan menggunakan kata rendah hati, saya berusaha untuk rendah hati, saya ingin rendah hati tetapi itu sulit. Ini sangat sulit. Rendah hati berarti tidak menganggap diri Anda serius. Saya mencoba melakukannya. Orang-orang berpikir saya rendah hati tetapi tidak," ujar Tyson.
Sebagai seorang muslim, Mike Tyson menyempurnakan keislamannya dengan melaksanakan haji. Ketika berada di Ka'bah, petinju ganas dan buah itu tidak mampu menahan linangan air matanya.
"Saya tidak bisa menghentikan tangis ketika saya mengetahui saya berada di salah satu taman surga," kata Tyson dikutip dari Islamicpreacher.