Erick Thohir Tegaskan Piala AFF Hanya Trial, Bukan Prioritas

Ketum PSSI Erick Thohir
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA JabarErick Thohir sudah sekitar satu tahun memimpin federasi sepakbola Indonesia, yakni PSSI. Selama kepemimpinannya, Timnas Indonesia terbukti mengalami perkembangan. Bahkan, ranking Indonesia di FIFA kini melesat jauh.

Senyum Lebar Bung Towel Usai PSSI Pecat Shin Tae-yong

Seperti diketahui, kini Timnas Indonesia naik ke ranking 134 FIFA. Dibanding tahun lalu, posisi ini melesat sekitar 21 anak tangga, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi perkembangan Skuad Garuda.

Hal itu tidak lain karena Erick Thohir memiliki target tersendiri untuk mengangkat kasta sepakbola Tanah Air ke kancah dunia.

Tanggapan Anak STY Usai PSSI Pecat Sang Ayah: Banyak yang Mau Aku Katakan

Meski memiliki target, Erick Thohir tetap berkoordinasi dengan para stakeholder sepakbola Tanah Air. Ia tidak mengabaikan keberadaan para pemangku kebijakan dalam sepakbola Indonesia.

"Hari ini peringkat dulu ya. Kan tidak mungkin peringkat 100 juara Asia Cup. Itu (peringkat) 50-an ke bawah untuk juara Asia," kata Erick dalam diskusi dengan beberapa media termasuk detikSport.

Kepastian Erick Thohir Soal Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Shin Tae-yong

"Kembali, ini yang saya tawarkan kepada nanti Liga, Exco, dan stakeholder. Jangan debat kusir di udara yang nanti membingungkan persiapan semua."

Lebih lanjut, Erick menegaskan bahwa setiap kompetisi begitu penting. Tapi ada satu kompetisi yang baginya hanya trial, yakni Piala AFF.

"Kalau saya sudah pernah mengeluarkan, SEA Games kita fokus, Asian Games kita kirim tim muda, di AFC senior dan U-23 kita harus serius, di AFF sebagai trial saja," kata dia menambahkan.

Melejitnya posisi Timnas Indonesia di ranking FIFA, ternyata tidak membuat Menteri BUMN tersebut merasa puas. Erick mengungkapkan bahwa sedari dulu ia menargetkan Indonesia menjadi 100 besar di FIFA.

"Sejak awal saya mau targetnya 100 besar, hari ini 134. Semua menulis loncatan tertinggi, so what? Belum 100. Jangan euforia terlalu dini. Ini naik delapan tingkat dari banyak negara Indonesia paling banyak. Belum seratus. Ambisius? Itulah saya," kata Erick.

"Secepatnya. Kalau bisa sampai 2027. Tergantung window-nya. Ada hitungannya, saya tidak bisa tanpa hitungan. Target harus ada. Misal sama Irak seri, sama Filipina menang mungkin naik lagi. Kalau lolos Kualifikasi round 3 itu naik lagi atau nilainya berapa. Nanti di round 3 lawan siapa tidak tahu lagi, saya belum kebayang," kata dia menambahkan.