Hotman Paris Pernah Frustasi hingga Mau Bunuh Diri, Beruntung 'Diselamatkan' Tukang Becak

Hotman Paris Cari Sosok yang temukan cincinnya yang hilang
Sumber :
  • intipselep.com

VIVA Jabar – Sujiwo Tejo mengatakan kenikmatan memiliki sifat naik turun, dia memberi contoh di mana seseorang akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan mobil, saat mendapatkannya maka orang tersebut akan senang. Namun, setelah berlalu bulan demi bulan, maka kebahagiaan memiliki mobil itu akan pudar.

Setelah Menangkan Praperadilan, Pegi Setiawan Diajak Hotman Paris ke Restoran

Lantas Sujiwo Tejo bertanya kepada Hotman Paris, apakah pengacara sekaligus pengusaha itu pernah mengalami hal serupa dengan yang barusan diceritakan.

Menjawab hal tersebut Hotman Paris mengatakan dirinya pernah mengalami kondisi demikian, namun untuk terus memotivasi semangat hidupnya, ia terus menumbuhkan keinginan-keinginan baru untuk dicapai.

Indonesia Kalahkan Korea Selatan, Shin Tae-yong Ternyata Frustasi

“Iya, perasaan itu ada, tapi yang bikin kita semangat hidup itu adalah kalau ingin selalu mencari dan mencari lagi hal berbeda dengan apa yang telah kita capai. Kalau itu ada terus, maka itulah yang membuat kita survive,” ujar Hotman dalam program Youtube QnA Pengacara Bling-bling Tahan Banting, seperti dilihat Minggu, 16 Juli 2023.

Kendati demikian, di balik kesuksesan yang diraih Hotman kini, pria 63 tahun itu blak-blakan mengaku sempat ingin mengakhiri hidup lantaran frustasi.

Hotman Paris: Otak Saya Lebih Tajam Dari Otak Rocky Gerung!

“Saya pernah mau bunuh diri, waktu saya di Bank Indonesia,” ungkap Hotman.

Hotman bercerita saat itu usianya masih 20 tahun, dia mendapat tawaran kerja di Bank Indonesia, dia pun setuju lantaran dahulu BI dianggapnya baik untuk memulai karier.

Setelah diterima, Hotman pun diminta untuk mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan keuangan. Hotman yang tidak suka dengan hal tersebut pun mengabaikan kelas yang difasilitasi kantornya itu.

“Yang pertama diajarin adalah neraca sama hitung dagang, itu sangat saya benci, akhirnya saya gak pernah mau ikut kelas,” jelasnya.

Akibat tidak pernah ikut kelas, Hotman semakin jauh tertinggal materi pembelajaran. Lalu, masuklah dia ke tahap pengujian. Di sana Hotman yang sedari awal tidak mengikuti pelajaran, menjadi tidak tahu apapun.

“Akhirnya saya frustasi, saya liat teman-teman semua kerja, saya bilang ‘gua ngerti juga kaga’ akhirnya dianggap orang saya bodoh sama stres, lama-lama jadi stres beneran karena saya sudah gak kuat lagi,” kata dia

“Saya dari kecil selalu juara 1 atau 2, tiba-tiba di kelas itu selalu jadi bahan cemoohan, karena dianggap bodoh” sambungnya.

Namun, keinginan Hotman untuk mengakhiri hidup itu urung dilakukan setelah dia melihat keceriaan tukang becak yang dijumpai di depan kantornya.