Kenalkan Produk Tembakau Alternatif Demi Tekan Angka Prevalensi Perokok
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar – Jumlah perokok dewasa di Indonesia terus mengalami peningkatan selama sepuluh tahun terakhir. Hasil dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 menunjukkan adanya penambahan sebanyak 8,8 juta orang dalam jumlah perokok dewasa, yaitu dari 60,3 juta pada tahun 2011 menjadi 69,1 juta pada tahun 2021.
Tingginya jumlah perokok dewasa menjadi sebuah tantangan bagi pemerintah dalam menghadapi risiko kesehatan di masa yang akan datang. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mengurangi prevalensi merokok dan meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan yang terkait dengan kebiasaan tersebut.
Upaya pencegahan dan pengendalian yang komprehensif, termasuk kebijakan yang melarang merokok di tempat umum, kampanye antirokok, dan akses yang lebih mudah terhadap program penghentian merokok, dapat membantu mengatasi masalah ini dan melindungi kesehatan masyarakat.
Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO), Dimas Syailendra, mengatakan Indonesia perlu upaya pencegahan yang mengedepankan prinsip kesadaran risiko melalui pendekatan pengurangan bahaya tembakau supaya lebih efektif dalam menekan prevalensi perokok.
Salah satunya adalah dengan memaksimalkan produk tembakau alternatif yang telah terbukti secara kajian ilmiah memiliki risiko yang lebih rendah.
“Ada berbagai upaya menurunkan jumlah perokok, seperti berhenti merokok atau menggunakan produk tembakau alternatif. Pemerintah Indonesia dapat merujuk keberhasilan beberapa negara maju seperti Inggris, Jepang, dan Swedia yang memaksimalkan produk tersebut untuk membantu perokok beralih dari kebiasaannya,” jelasnya, Minggu 24 September 2023.