7 Trik Main Sosmed yang Sudah Ketinggalan Zaman
- Freepik
VIVAJabar – Media sosial adalah dunia yang selalu berubah seiring berjalannya waktu. Setiap hari, ada saja trik baru yang muncul dan diikuti banyak orang. Hal yang berlaku saat ini, belum tentu bisa relevan di kemudian hari.
Bahkan seiring waktu, beberapa trik yang dulu populer dan sangat efektif, kini sudah ketinggalan zaman. Apalagi tren yang dipakai untuk menaikkan reach media sosial kita.
Berikut ini adalah beberapa trik di sosial media yang sudah tidak relevan lagi dan sebaiknya kamu hindari.
1. Menggunakan Hashtag Berlebihan
Dulu, menggunakan banyak hashtag bisa membuat postinganmu lebih mudah ditemukan. Namun, sekarang algoritma sosial media telah berubah. Terlalu banyak hashtag justru bisa membuat postinganmu terlihat spammy dan kurang menarik. Cukup gunakan beberapa hashtag yang relevan dan populer saja.
2. Follow-Unfollow
Strategi ini dulu sangat populer di Instagram. Kamu mengikuti banyak akun dengan harapan mereka akan mengikuti balik, kemudian setelah beberapa waktu kamu berhenti mengikuti mereka. Sekarang, trik ini lebih sering dianggap sebagai tindakan tidak etis dan bisa merusak reputasimu. Lebih baik fokus pada membangun hubungan yang nyata dengan followersmu.
3. Auto DM (Direct Message)
Mengirim pesan otomatis kepada followers baru dulu dianggap sebagai cara yang efektif untuk memperkenalkan diri dan bisnis. Namun, sekarang banyak orang menganggap pesan otomatis ini mengganggu dan tidak personal. Alih-alih menggunakan auto DM, coba kirim pesan yang lebih personal dan relevan secara manual.
4. Membeli Followers dan Likes
Membeli followers dan likes mungkin memberikan kepuasan instan dengan melihat angka yang besar di profilmu. Namun, hal ini tidak memberikan nilai jangka panjang. Followers palsu tidak akan berinteraksi dengan kontenmu dan bisa merusak kredibilitasmu. Fokuslah pada membangun audiens yang nyata dan berinteraksi dengan kontenmu.
5. Menggunakan Konten Clickbait
Kemudian, konten clickbait dengan judul sensasional bisa menarik perhatian, tetapi juga bisa membuat audiens merasa tertipu jika isi kontennya tidak sesuai ekspektasi. Hal ini bisa merusak kepercayaan audiens terhadapmu. Lebih baik fokus pada membuat konten yang berkualitas dan informatif.
6. Share for Share (S4S)
Selanjutnya, praktik saling berbagi postingan untuk meningkatkan jangkauan pernah populer di kalangan pengguna sosial media. Namun, sekarang banyak orang merasa terganggu dengan konten yang tidak relevan muncul di feed mereka. Fokuslah pada konten yang relevan dengan audiensmu sendiri.
7. Menggunakan Software Otomatisasi Komentar
Terakhir, saat ini, komentar otomatis memakai software bisa terlihat tidak autentik dan mengganggu. Orang lebih menghargai komentar yang tulus dan relevan daripada komentar generik yang jelas-jelas otomatis. Luangkan waktu untuk benar-benar berinteraksi dengan konten orang lain.