Begini Cara Hadapi Diagnosis Kanker Payudara Stadium 4 saat Hamil

Ilustrasi Ibu Hamil
Sumber :
  • Freepik

VIVA JABAR- Seseorang yang didiagnosa kanker saat sedang hamil masih mungkin untuk hamil kendati menjalani perawatan kanker. Secara umum, kanker selama kehamilan cukup jarang terjadi.

Dituding Ria Ricis Sering ke Diskotik saat Moana Belum Lahir, Teuku Ryan Tegas Berani Sumpah Alquran

Statistik menunjukkan, sekitar 1 dari setiap 1.000 wanita hamil didiagnosis memiliki kanker.

Kasus wanita yang didiagnosis kanker saat hamil ternyata pernah ditangani oleh Hematologist, Oncologist dari MRCCC Siloam Hospital, dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD, KHOM. Dokter Jeffry pernah mendapati kasus pasien wanita hamil anak kedua yang didiagnosis dengan kanker payudara stadium 4.

Apindo Jabar Nilai Pengesahan RUU KIA Berpotensi Menambah Beban di Dunia Usaha

Lantas, bagaimana proses pengobatan kanker pada wanita yang sedang hamil?

Diungkap Jeffry, saat itu pasien yang ditanganinya adalah wanita hamil 18 minggu.

Waduh, Atta Halilintar Sembunyikan HP Aurel Hermansyah Gara-gara Ini

"Kehamilan 18 minggu anaknya tidak mungkin dilahirkan, dan di Indonesia tidak diperbolehkan untuk aborsi kecuali alasan medis. Dan kanker bukan indikasi untuk aborsi," kata dia dalam acara press conference Deteksi Dini Kanker Payudara, di Semanggi Jakarta, Selasa 7 Februari 2023 dilansir dari Viva.co.id.

Lebih lanjut, Jeffry mengatakan, dia dan tim medis dari MRCCC Siloam Hospital menjalankan terapi kemoterapi pada pasien tersebut.

"Pada saat trimester 2 hingga 3 tidak ada halangan kemoterapi. Ibu hamil aman mendapatkan kemoterapi di trimester tersebut lantaran di trimester tersebut pembentukan organ di janin sudah selesai," ujar dia.

Menurut dokter Jeffry, perawatan pasien kanker payudara pada stadium 4 dengan kemoterapi ini dilakukan untuk buying time hingga anak bisa dilahirkan.

"Saat janin sudah berusia 2,5 kg dilakukan operasi, bedah onkologi, ginekologi melakukan operasi, anaknya lahir sehat tanpa cacat," kata dia.

Setelah anak lahir, pasien tersebut kemudian melakukan pengobatan lanjutan yakni kemoterapi full.

"Kemudian full kemo, selama menjalani kemo ini anaknya tidak boleh ASI, pada setelah lahiran dia memang tidak bisa memberikan ASI. Kalau sudah selesai pengobatan itu boleh, kalau lagi menjalani kemo tentu tidak boleh. Itulah pentingnya dokter anak, untuk pasien ini kalau kita tidak duduk bersama, tidak akan seperti ini," ungkap dia.