Kopi Arabika Menjadi Andalan Hasil Pertanian Indonesia, Siap Bersaing di Pasar Global

Petani Panen Kopi Arabika
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Produktivitas kopi arabika kian tahun ada peningkatan. Peningkatan ini tak lepas dari pembinaan Program Makmur Kopi yang digalakan oleh PMO Kopi Nusantara sejak awal 2022. 

Wujudkan Rasa Peduli, Jasa Tirta II Beri Bantuan untuk Korban Banjir Sukabumi

PMO Kopi Nusantara sendiri, dibentuk oleh Kementerian BUMN dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem industri kopi di Indonesia yang berdaya saing global.

Jawa Timur merupakan salah satu wilayah lumbung kopi yang diperhitungkan di Indonesia. Tepatnya berada di wilayah Gunung Ijen, Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Sudah sejak pertengahan Mei lalu, para petani memanen hasil kopi di ladang mereka.

Usir Nyamuk Cukup Gunakan Kopi dan Cengkeh, Berikut Cara Pembuatan dan Manfaatnya

Kualitas dan produktivitas kopi arabika di wilayah Gunung Ijen ini semakin membaik dibanding dengan panen tahun sebelumnya. Para petani mendapatkan produktivitas hingga 1.950 kilogram gelondong buah ceri kopi per hektare pada masa panen 2023, naik sekitar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Meningkatnya produktivitas kopi diakui salah seorang petani yang mengikuti Program Makmur Kopi, Agus Suprapto, yang bergabung sejak 2022.

Wamen BUMN RI Kunjungi Bio Farma, Tinjau Kesiapan Peningkatan Produksi Vaksin

Sebelum mengikuti Program Makmur Kopi, kata Agus, produktivitas kopi miliknya masih di angka 1.400 kilogram gelondong ceri kopi per hektare. Produktivitas ini meningkat secara signifikan di tahun ini setelah mengikuti pendampingan Program Makmur Kopi, yaitu mencapai 1.950 kilogram gelondong ceri kopi per hektare.

Kendati demikian, Agus mengakui bahwa sebenarnya produktivitas ini belum optimal. Sebab, pada saat bertani, kondisi cuaca turut mempengaruhi dan menjadi kendala produktivitas.

Halaman Selanjutnya
img_title