Edi Akui Punya Kapal Besar saat Beredar Keterangan dr.Djaja Tentang Fumigasi, Berhubungan?
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Dua sosok di balik tragedi maut kasus 'Kopi Sianida', menjadi perbincangan hangat publik. Kedua sosok itu ialah Ahli Forensik (dr. Djaja Surta Atmadja) dan Ayah Korban (Edi Darmawan Salihin).
Kedua sosok ini disorot dalam perbincangan media sosial karena netizen 'seakan' menemukan 'benang merah' tentang asal muasal racun sianida yang merenggut nyawa Wayan Mirna Salihin pada 6 Januari 2016 silam.
Pada suatu kesempatan, dr. Djaja selaku dokter Ahli di bidang forensik yang sempat menangani mayat Mirna menyatakan bahwa sianida kerap digunakan untuk proses fumigasi kapal.
Menurutnya, setiap orang yang berhubungan dengan fumigasi kapal pasti akan memiliki racun sianida.
Hal itu diungkapkan dr. Djaja saat menjadi bintang tamu di podcast Richard Lee. Pada awalnya, dokter kecantikan ini penasaran cara mendapatkan racun sianida.
Dr. Djaja Surya Atmadja kemudian menjelaskan sianida biasanya dipakai untuk fumigasi kapal. Fumigasi kapal tersebut adalah tindakan karantina untuk tumbuhan. Biasanya tindakan ini dilakukan di dalam ruangan yang kedap gas pada suhu dan tekanan tertentu.
“Jadi sianida itu banyak dipakai untuk fumigasi, fumigasi kapal itu pasti punya sianida. Kalau kamu nelayan, tukang nangkep ikan, mereka beli ke toko kimia, ‘Pak mau beli *sensor* pak. Dikasih,” ucap dokter Djaja Surya Atmadja, di YouTube dokter Richard Lee.
Keterangan dr. Djaja tersebut, tetiba disangkutpautkan dengan pengakuan dari Edi Darmawan Salihin dalam sebuah video yang sempat viral di media sosial.
Ayah Mirna Salihin itu mengaku hobbi memancing dan sempat memiliki kapal besar. Hal ini diungkapkan saat Edi Darmawan Salihin ketika menjadi bintang tamu Karni Ilyas.
Di hadapan Karni Ilyas, Edi Darmawan tampak sangat fasih saat membicarakan tentang kapal besar yang sempat dimiliki oleh dirinya.
“Dia tanya hobi saya apa. Saya bilang, saya demen mancing. Kapal saya tapi sudah saya jual, kapal besar gitu. Biayain tu kapal, dipake kaga. Udah nembah aja dipilih, gitu,” tutur ayah Mirna Salihin ini kepada Karni Ilyas di salah satu acara di TV One.
"Waktu itu saya ajak ke Pantai Mutiara, mau sewa kapal, ditawarin yang paling murahnya 35 juta. Karena sekali berangkat, 5 ton itu solar. Saya punya titik spot-nya. Kalau dibilang tukang mancing aja. Tanya saya, se-Jakarta tau, Edi cacing paling jago mancing,” papar Edi Darmawan Salihin.