Marwan Hakim, Pelopor Pendidikan di Kaki Gunung Rinjani
- viva.co.id
Rasa lelah memang menjadi hal yang biasa dalam keseharian Marwan. Tapi itu tidak menyurutkan semangat dan komitmennya menebar manfaat, menabur ilmu sebagai pelita masa depan anak-anak desa di lereng Gunung Rinjani.
Yang luar biasa, Marwan tidak mengharuskan wali murid untuk membayar SPP dengan uang. Mereka dapat membayar secara 'in natura' atau dengan tanaman buah seperti pisang dan lainnya.
Satu hal yang terpenting dari hasil kerja keras Marwan adalah berubahnya mindset masyarakat tentang pendidikan, yang awalnya menaruh rasa pesimis bahkan negatif terhadap pendidikan kini berubah menjadi lebih positif dan optimis.
Terbukti, para orang tua menjadi antusias menyekolahkan anak-anak mereka. Masyarakat yang dulu awam, kini berubah menjadi masyarakat berilmu dan berpengetahuan.
Berkat semangat, keikhlasan berkorban dan kerja keras yang didasari motivasi ilmu yang kuat, pada 2013 Marwan berhasil meluluskan 200 orang tamat SMP danĀ 50 orang tamat SMA. Bahkan kini, banyak alumni sekolah tersebut yang sudah lulus di universitas dan memiliki karir yang cemerlang. Itu semua berkat ketulusan dan semangat Marwan yang menyala bak pelita di malam yang gulita.
Alhasil, perjuangan tak kenal lelah dan pamrih itu mengantarkan Marwan Hakim meraih apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra pada tahun 2013 dengan kategori Pendidikan.