Amerika Serikat Ancam Israel yang Kembali Tewaskan Banyak Warga Sipil Gaza

Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Sumber :
  • IG Potus

VIVA Jabar – Pemerintah Amerika Serikat telah memberikan tekanan kepada sekutunya, Israel untuk tidak lagi menyasar warga sipil Gaza dalam sebuah pertempuran pasca gencatan senjata beberapa hari lalu.

BREAKING NEWS! Mike Tyson dan Jake Paul Dapat Larangan Bertinju Lagi

Namun, lonjakan angkat kematian warga sipil Palestina terus meningkat akibat serangan baru yang dilakukan tentara zionis Israel. Akibatnya, pemerintah Amerika Serikat mengancam Israel akan membatasi bantuan militer.

Beberapa pejabat Amerika Serikat, termasuk Wakil Presiden, Kamala Harris dan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken juga menekan agar Israel mengoptimalkan serang di wilayah Gaza bagian selatan agar tidak menambah jumlah kematian warga sipil.

Buntut Bentrokan Suporter Israel-Prancis Pecah di Stade de France, Antisemitisme Kembali Mencuat

Diberikan sebelumnya, kementerian kesehatan Gaza telah mengkonfirmasi jumlah korban tewas akibat serangan terbaru Israel sejak 1 Desember 2023 kini sudah menyentuh angka 900 orang.

Alhasil, AS kini menunda keberlanjutan pengiriman senjata kepada Israel. AS juga memaksa Tel Aviv untuk mengubah taktik perang. AS memiliki keyakinan bahwa strategi perundingan adalah jalan yang efektif.

Isi Janji Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, Atasi Perang di Palestina dan Ukraina

“Kami pikir apa yang kami lakukan adalah mengubah (taktik) mereka,” kata seorang pejabat senior AS, yang mengacu bagaimana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beralih dari menolak bantuan masuk ke Gaza, menjadi mengizinkan hampir 200 truk bantuan setiap hari.

Meski demikian, beberapa pejabat AS mengatakan pengurangan dukungan militer kepada Israel akan menimbulkan risiko besar.

"Anda mulai mengurangi bantuan kepada Israel, anda mulai mendorong pihak-pihak lain untuk terlibat dalam konflik, anda melemahkan efek pencegahan dan anda mendorong musuh-musuh Israel lainnya,” kata pejabat itu, dikutip dari The New Arab, Rabu, 6 Desember 2023.