Bio Farma Turun Tangan Atasi Ketersediaan Vaksin di Kawasan Selatan Global
- Istimewa
“Kami senang dapat bekerja sama dengan Bio Farma untuk memastikan keberhasilan implementasi platform teknologi ini sebagai salah satu tambahan teknologi yang dapat berkontribusi pada respons terhadap pandemi berikutnya di Indonesia dan dunia,” terangnya.
Julien Bon, Manajer Proyek, Medicines Patent Pool, mengatakan: "MPP sangat terkesan dengan tingkat pengetahuan ilmiah Bio Farma yang tinggi dan pengalamannya yang luas dalam pengembangan dan pembuatan vaksin. Hal ini akan sangat penting dalam membuka jalan bagi keberhasilan implementasi platform pembuatan vaksin mRNA di Indonesia.”
Selain itu, CEPI dan Bio Farma telah menjalin kerja sama selama 10 tahun untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi vaksin wabah secara cepat di produsen vaksin terkemuka di Indonesia. Kolaborasi ini akan membantu menghadirkan teknologi manufaktur vaksin respons cepat mRNA dan vektor virus yang mutakhir ke Indonesia dan kawasan ASEAN; serta mencadangkan kapasitas produksi untuk memasok negara-negara di kawasan Selatan saat terjadi wabah dan pandemi di masa depan guna menanggulangi kesenjangan yang terlihat selama penanggulangan COVID-19. Dukungan teknis dan finansial CEPI untuk implementasi teknologi mRNA di Bio Farma melengkapi program transfer teknologi mRNA WHO-MPP.
Bio Farma bergabung dengan jaringan produsen vaksin yang didukung oleh CEPI di negara-negara Global South yang bertujuan untuk secara substansial meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dunia dalam memproduksi vaksin untuk mengatasi wabah dan ancaman pandemi hanya dalam waktu 100 hari.
Bio Farma merupakan salah satu dari lima belas mitra dalam Program Alih Teknologi mRNA, sebuah inisiatif yang dipelopori oleh MPP dan WHO untuk meningkatkan kesehatan dan keamanan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMICs) melalui pembentukan kemampuan produksi mRNA yang dimiliki secara lokal dan berkelanjutan. Bio Farma akan menerima transfer teknologi dari "hub" Afrigen di Afrika Selatan, yang memungkinkan produksi bahan baku obat dan produk obat mRNA, sebagai bagian dari Program ini. Bio Farma merupakan salah satu perusahaan pertama yang mengirimkan ilmuwannya untuk mengikuti pelatihan alih teknologi di Afrigen pada Desember 2022.