Pemerhati Tatakota Duga Penertiban Reklame di Bandung Berbau Kolusi, Siap Lapor KPK

Suasana penertiban reklame di Bandung
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Vabar –  Situasi mencekam terjadi saat penertiban reklame oleh Satpol PP Kota Bandung dilakukan di sekitar Jalan Ir HJuanda, Selasa (13/2) dini hari. Ratusan massa menjaga sejumlah reklame agar petugas tidak jadi meruntuhkan reklame.

Tanpa Diskusi dengan Hiswana Migas, Bapenda Subang Tetapkan Besaran Pajak Reklame Totem

Situasi kembali normal, setelah para petugas kepolisian dari Polrestabes Bandung sergap menjaga lokasi, dan menjadi penengah negoisasi antara petugas Satpol PP dam perwakilan massa.

Forum Masyarakat Pemerhati Tatakota Ayi Ridwan mengatakan, situasi mencekam terjadi karena diduga adanya aksi tebang pilih penertiban reklame di Kota Bandung, khusunya di Jalan Ir H Djuanda.

Pakar Sebut KPU Tidak Belajar dari Pengalaman atas Gugurnya Petugas KPPS

“Saya mendapatkan laporan dari beberapa pengusaha reklame bahwa pemerintah melakukan tebang pilih untuk penertiban ini,” ungkap Ayi.

Dikatakannya, para pengusaha reklame melaporkan kepada mereka sangat sulit untuk memperpanjang izin atau proses membayar pajak, sehingga reklame tidak berizin . Namun, lanjut Ayi, reklame tidak berizin ini merupakan cipta kondisi pemerintah, karena diduga adanya praktik monopoli yang ingin menguasi titik tituk startegi reklame.

Petugas Pemilu Kembali Gugur, Kali Ini KPPS di Makassar

"Diduga perlakuan tembang pilih ini karena ada oknum pejabat yang bekerja sama dengan pengusaha besar reklame yang ingin menguasai titik strategi reklame," ujarnya. bekerja sama dengan pengusaha besar reklame yang ingin menguasai titik strategis reklame," ujarnya.

Ayi juga bingung, kenapa penertiban reklame di Kota Bandung tidak menyeluruh. Banyak reklame yang tidak berizin masih berdiri tegak. Apakah ini tindakan diskriminasi. “Saya aneh reklame yang akan dirubuhkan itu milik pemgusaha kecil. Sedangkan milik pengusaha besar tetap dibiarkan meski tidak berizin ,” ujar Ayi. berizin masih berdiri tegak. Apakah ini tindakan diskriminasi. "Saya aneh reklame yang akan

Halaman Selanjutnya
img_title