Ngaku Lulusan D3 Gunadarma Angkatan 97 Malah Jadi Pemulung di Subang

Raden Dadang Sukendar
Sumber :
  • Istimewa

“KTP, KK punya, tapi belum pernah yang namanya disurvei atau apa, tidak pernah juga dapat bantuan. Kalau sakit paling makan obat warung, saya harus terus kerja, kalau enggak kasihan istri saya gak makan,” ujar Dadang.

Ambil Hikmah Kejadian Subang, Pemprov Jabar dan GIPI Sepaham Bangun Industri Pariwisata

Sementara itu KDM menilai kasus seperti Dadang banyak ditemui di sejumlah daerah. Seseorang yang dulunya dianggap mapan, memiliki pekerjaan bisa seketika mengalami kebangkrutan dan perlu bantuan dari pemerintah.

Hal itulah yang mendasari KDM memiliki gagasan agar pendataan penerima bantuan dilakukan oleh daerah dengan melibatkan RT, RW hingga desa. Sebab merekalah yang tahu kondisi masyarakat sekitar.

Usut Tuntas Kecelakaan Maut Ciater, KDM: Jangan Hanya Sopir yang Bertanggung Jawab

“Inilah pentingnya pengelolaan dan pendataan itu diserahkan ke daerah agar perubahan status seseorang bisa segera diperbaiki. Seperti bapak ini yang sebelumnya pernah bekerja kemudian ekonominya jatuh seharusnya mendapat perlindungan dari negara,” ujarnya.

Di akhir pertemuan Kang Dedi Mulyadi memberikan sejumlah bantuan berupa kebutuhan pokok dan uang sebagai bekal satu bulan ke depan. Tak hanya itu KDM pun akan membuatkan dan menanggung BPJS keluarga Raden Dadang Sukendar. (**)

Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem, BLK Subang Latih Puluhan Security