Hercules Jujur Sering Teleponan dengan Habib Bahar, Apa Isinya? Ini Kata Sang Mantan Preman

Hercules dan Habib Bahar.
Sumber :
  • viva.co.id

Jabar –Siapa yang tidak kenal dengan Hercules, mantan preman legendaris yang pernah menguasai Tanah Abang, pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara. Dengan wajah yang garang, ia membuat banyak orang ketakutan dan segan untuk berurusan dengannya.

Ragnar Oratmangoen Semakin Eksis di Indonesia, Kini Jadi Bintang Iklan Kurban Iduladha 2024

Namun, siapa sangka, di balik sosok yang garang dan menakutkan itu, ada sisi lain yang lembut dan religius. Hercules kini telah bertaubat dan menjadi seorang mualaf, yang rajin beribadah dan bersedekah.

Tak hanya itu, Hercules juga memiliki sahabat karib yang tak terduga, yaitu Habib Bahar bin Smith, tokoh agamis yang dikenal sebagai pendiri Majelis Pembela Rasulullah (MPR) dan Front Pembela Islam (FPI). Habib Bahar bin Smith juga terkenal sebagai sosok yang vokal dan kritis terhadap pemerintah, terutama dalam hal Pemilu 2024.

Puji Gus Baha Setinggi Langit, Habib Bahar: Beliau Masya Allah, Orang Luar Biasa

Bagaimana bisa Hercules dan Habib Bahar bin Smith bersahabat? Apa yang menyatukan mereka? Dan bagaimana mereka menjaga persahabatan mereka di tengah perbedaan pilihan politik mereka dalam Pemilu 2024?

Berikut ini adalah kisah lengkapnya, yang diambil dari percakapan telepon antara Hercules dan Habib Bahar bin Smith, yang terekam dalam video yang diunggah di kanal YouTube Habib Bahar bin Smith, dikutip dari tvOnenews.com, Kamis, 29 Februari 2024.

Akan Lepas Masa Lajang, Mahalini Bakal Jadi Mualaf

Percakapan telepon itu berawal dari permintaan maaf Habib Bahar bin Smith, yang sebelumnya tidak sempat menjawab telepon Hercules karena sedang tertidur.

Hercules pun menjelaskan alasan dirinya menelpon Habib Bahar bin Smith, yaitu karena ada situasi dan kondisi yang menurutnya sangat penting.

"Saya telpon Habib karena situasi kondisi," jelas Hercules.

Situasi dan kondisi yang dimaksud oleh Hercules adalah viralnya di media sosial dan pemberitaan yang seolah membenturkan antara dirinya dengan Habib Bahar bin Smith.

Hal ini bermula dari tantangan duel yang dilontarkan oleh seorang pria tua yang mengaku sebagai Jawara Garut, bernama Abah Asep Alek, kepada Hercules.

Abah Asep Alek, yang mengklaim sebagai jawara silat dan pengikut salah satu calon presiden, berani menantang Hercules untuk berduel satu lawan satu, dengan alasan bahwa Hercules telah mengkhianati calon presiden yang ia dukung.

Tantangan duel ini pun menjadi viral di media sosial, dan membuat banyak orang kembali memperhatikan sosok Hercules, yang dulu pernah menjadi preman legendaris.

Namun, Hercules tidak terpancing oleh tantangan itu, dan malah mengabaikannya. Ia mengatakan bahwa ia tidak lagi menjadi preman, dan tidak tertarik untuk berkelahi.

Hercules juga mengaku bahwa ia mendukung dan siap membela salah satu calon presiden, yang berbeda dengan pilihan Abah Asep Alek.

Di sisi lain, Habib Bahar bin Smith juga menyampaikan sikapnya terkait Pemilu 2024. Ia mengatakan bahwa ia akan bertindak tegas jika ada kecurangan dalam Pemilu 2024, tanpa memandang siapa calon presiden yang terlibat.

Habib Bahar bin Smith juga mengatakan bahwa ia tidak memihak kepada salah satu calon presiden, melainkan hanya memihak kepada kebenaran dan keadilan.

Hal ini yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, untuk menciptakan isu yang seolah-olah Hercules dan Habib Bahar bin Smith berseteru dan bermusuhan dalam urusan Pemilu 2024.

Padahal, kenyataannya, Hercules dan Habib Bahar bin Smith memiliki hubungan yang sangat dekat dan akrab. Mereka sering berkomunikasi melalui telepon, dan saling menghormati perbedaan pilihan politik mereka.

"Kita sering telpon-telponan," ujar Hercules.

"Mereka enggak tahu kalau kita sering telpon-telponan," sambung Habib Bahar bin Smith.

Hercules dan Habib Bahar bin Smith juga saling mengundang untuk berkunjung ke rumah dan pesantren masing-masing.

Hercules mengatakan bahwa setiap malam Jumat, rumahnya penuh dengan anak yatim piatu, yang ia bantu dan beri makan. Ia ingin mengadakan acara besar-besaran, dan mengundang Habib Bahar bin Smith untuk mengisi ceramah di sana.

"Bib nanti kapan-kapanlah aku, di rumahku setiap malam jumat yatim piatu penuh di rumahku, aku bikin acara besar-besaran, nanti kita undang semua, kita ceramah, Habib ceramah," ajak Hercules.

Habib Bahar bin Smith pun menyambut baik undangan Hercules, dan juga mengajak Hercules untuk datang ke pesantren miliknya.

"Hercules juga main-main ke pesantren saya sini," ujar Habib Bahar bin Smith.

Hercules dengan senang hati menjawab ajakan Habib Bahar bin Smith itu, dan mengatakan bahwa ia akan segera datang.

Dari percakapan telepon itu, terlihat jelas bahwa Hercules dan Habib Bahar bin Smith adalah sahabat yang saling menghargai dan mendukung, meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.