Dedi Mulyadi Ditemani Gus Miftah Saat Safari Ramadan di Bekasi Ceritakan Rasulullah Lewat Lagu
- Istimewa
Ungkapan ‘pedang terhunus, mata terpejam’ dalam penggalan lirik pun menggambarkan perjuangan nabi terakhir itu dalam membebaskan umatnya dari rasa takut, iri, kikir dan menjadi manusia merdeka seutuhnya. “Orang setiap hari ke masjid tapi masih memiliki rasa iri, dengki, artinya ia masih ‘terpenjara’ hatinya,” ucapnya.
Dalam konteks hari ini, Kang Dedi mengatakan, tugas pemerintah adalah meneruskan apa yang telah dilakukan nabi dengan membebaskan rakyat dari kemiskinan.
Salah satu contoh keberpihakan pada rakyat tersebut adalah program makan siang gratis yang akan digulirkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Sebab tak semua anak Indonesia bisa menikmati makanan yang memiliki kecukupan gizi.
“Dari situ kemudian lahirlah solidaritas sosial antar anak. Setelah disiapkan makan siang gratis nanti dilanjutkan dengan gerakan menabung agar anak memiliki investasi sejak dini. Karena anak sudah kenyang, tidak perlu lagi jajan, dan uang jajan itu ditabungkan,” ujar Kang Dedi Mulyadi.
Safari Ramadan KDM pun ditutup dengan ceramah dari Gus Miftah. Dalam ceramahnya ia bercerita makna dari berpuasa yang intinya adalah menahan segala hawa nafsu. Ia berharap momen puasa Ramadan ini bisa menjadi ajang pembelajaran agar ke depan bisa seterusnya menahan berbagai hawa nafsu duniawi. (*)