Minta Maaf, Kepsek SMK Lingga Kencana Depok Ingin Tradisi Study Tour Ditiadakan
- Istimewa
VIVA Jabar – Kepala Sekolah SMK Lingga Kencana Sarojih menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang menjadi korban dalam kecelakaan maut bus study tour di Ciater, Kabupaten Subang, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diungkapkan Sarojih saat berbincang dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM) di SMK Lingga Kencana, kemarin. Dalam kesempatan itu ia pun menjelaskan bahwa study tour atau acara perpisahan tersebut merupakan tradisi tahunan.
“Ini acara rutin tahunan, tahun kemarin ke Garut, kemarin ke Bandung,” ucap pria yang baru sekitar tiga tahun menjadi kepsek itu.
Menurutnya tradisi tersebut sudah melalui kesepakatan rapat antara pihak sekolah dan orang tua murid. Dalam rapat tersebut disepakati lokasi dan besaran biaya yang harus dibayarkan.
Pada tahun ini pihak sekolah menggunakan jasa dari Will In Tour and Travel yang berada di Bogor. Pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya kegiatan pada pihak travel tersebut, termasuk pemilihan Bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan.
Study tour kali ini rombongan sempat menginap di salah satu hotel di Cihampelas, Kota Bandung. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Tangkuban Perahu. Sebelum pulang ke Depok, rombongan berhenti di RM Bang Jun Ciater.
“Di RM Bang Jun katanya bus itu lagi diperbaiki, tapi saya tidak tahu betul dan tidak ada laporan dari sopirnya. Setelah itu melanjutkan perjalanan pulang ke Depok,” ujarnya.
Bus yang ditumpangi Sarojih melaju terlebih dahulu dan berada jauh di depan. Tak lama ia mendapat kabar bus rombongan lain mengalami kecelakaan. Ia pun berhenti dan menyusul ke lokasi menggunakan motor.
Setibanya di lokasi Sarojih melihat bus sudah dalam kondisi terguling dan banyak korban. “Waktu itu saya tidak menyangka seperti ini dan ada perasaan bersalah juga. Kemudian warga sekitar dan ambulans berdatangan untuk membantu,” katanya.
Terkait kejadian tersebut Sarojih pun berkeinginan tradisi tahunan study tour atau acara perpisahan tersebut tidak lagi ada. “Kalau saya pribadi tidak usah lagi ada kegiatan study tour agar tidak terjadi peristiwa terulang. Jangan sampai juga menimpa sekolah lain,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu ia pun meminta maaf karena kegiatan tersebut memakan banyak korban jiwa, luka berat dan luka ringan. Ia berharap kejadian seperti itu tak lagi terulang dan memakan banyak korban.
“Atas nama pribadi, sekolah dan yayasan saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Dan saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada Pemkab Subang, Kapolres Subang, Pemkot Depok, Kapolda Jabar atas bantuannya dalam proses penyelesaian masalah ini,” ucapnya.
Sementara itu Kang Dedi Mulyadi kecelakaan Ciater menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak. Sehingga ke depan acara serupa bisa dialihkan menjadi kegiatan positif lain di lingkungan sekitar sekolah.
“Musibah tidak bisa kita tebak, maka kita jangan melibatkan diri pada persoalan yang dimungkinkan terjadi musibah. Saya tidak bermaksud mencari kesalahan atau memperbesar masalah, tapi kita justru ingin sama-sama ke depan tidak terjadi peristiwa serupa,” pungkas KDM.