Bisiki Luhut, Surya Paloh Minta Jokowi Tidak Endorse Capres 2024

Surya Paloh
Sumber :
  • tvonenews.com

VIVA Jabar – Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto membocorkan perihal komunikasi Ketua Umum NasDem Surya Paloh dengan menteri Luhut Binsar Panjaitan.

Jabatan Kepala Desa Jadi 8 Tahun dan Bisa Dipilih 2 Kali

Sugeng mengungkapkan bahwa sang Ketua Umum sepakat dengan Luhut untuk menciptakan iklim politik yang tidak curang, jujur, dan adil.

Selain itu, menurut Sugeng, Surya meminta Luhut agar Jokowi tidak mengendorse calon presiden yang akan berkontestasi di Pilpres 2024.

Komik Dinasti Jokowi Dianggap Menistakan Momen Lebaran

“Tadi saling mengingatkan mohon maaf kalau kayak gini kayak gini, ada sebuah situasi yang menjadi tidak berimbang dalam image bahwa misalnya pemerintah atau presiden yang berpihak kepada calon tertentu itu seyogyanya dihapuskan. Dan itu sepakat di level itu,” jelas Sugeng di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan pada Jumat, 5 Mei 2023.

Lebih lanjut, Sugeng juga mengatakan bahwa kedua tokoh tersebut sepakat bahwa NasDem dan pemerintah tidak berkonflik hanya karena dukungan Capres yang berbeda.

Puan Maharani Enggan Tanggapi Isu Pengambilalihan Kursi Ketum PDIP

“Bahwa kalau selama ini memang dibaca, karena manifest ya sifatnya, bahwa sudah ada koalisi ini itu, bahkan ada disebut cawe-cawe dan sebagainya, itu adalah fakta sosial politik,” ujar Sugeng.

“Tetapi lantas kedua tokoh tadi sepakat bahwa ini tidak boleh dibiarkan, karena ini juga bisa mengancam. Artinya akan menimbulkan dinamika-dinamika yang kadang-kadang tidak perlu,” tambahnya.

Disamling itu, lanjut Sugeng, Surya dan Luhut menyepakati untuk saling menghormati keputusan Politik di kontestasi Pilpres 2024 mentadang.

“Dalam hal ini, Pak Luhut menghormati apa yang sudah diputuskan oleh Pak Surya, dalam hal ini NasDem, dalam konteks kontestasi, sekaligus menyangkut Pak Anies,” kata dia.

Sugeng juga menyampaikan bahwa Surya dan Luhut sempat berdiskusi soal cawapres. Luhut juga memberikan saran nama untuk menjadi cawapres Anies.

“Tetapi sekali lagi tidak etis, betul Pak Luhut juga meng-endorse, katakanlah kalau bahasa kalian kan, meng-endorse ini meng-endorse itu, dan sebagainya. Dan itu menjadi diskusi yang luar biasa,” pungkas Sugeng.