Gubernur Lemhanas Tinjau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Depok: Kedepannya Harus Ada Susu
“Yang pasti walaupun tidak menggunakan susu, ahli gizi sudah menyesuaikan kandungan gizi yang didapat untuk para penerima makanan bergizi tadi. Jadi susu tetap ada tidak setiap hari. Jadi bisa seminggu sekali atau seminggu dua kali,” ujarnya.
Dalam sepekan, ahli gizi sudah membuat menu dengan variasi berbeda. Sehingga, penerima manfaat tidak bosan dengan menu yang diberikan. Kandungan gizi juga disesuaikan dengan sasaran penerimanya.
“Setiap hari menunya beda, karena enggak mungkin kalau setiap hari menunya sama, pasti penerimanya juga bosan dan menu pun berbeda melihat dari penerimanya tadi. Balita PAUD, siswa SD, SMP, SMA menunya pun berbeda, makanya dari kami 5 dapur ini menunya berbeda-beda. Termasuk kandungan gizinya berbeda-beda karena kebutuhannya kan diikutkan dari umur, dari berat badan, bahkan gizinya. Kalau kami sendiri juga terkait makanan, kami bekerjasama sudah memitigasi resiko terkait alergi. Jadi kami mendata setiap siswa itu untuk data alerginya,” ungkapnya.
Dikatakannya, setiap hari akan dilakukan evaluasi baik dari kombinasi menu, koreksi rasa dan lainnya. Jika dirasa ada menu yang kurang diminati, maka akan dilakukan perubahan selanjutnya.
“Yang pasti evaluasi tidak harus menunggu sehari dua hari. Setiap kami menyelesaikan pelaksanaan, kami sudah berkomitmen dengan teman-teman dari BGN untuk melakukan evaluasi. Untuk hari ini kita lihat dulu bagaimana hasil dari proses makanan tadi. Kalaupun memang banyak sisa, berarti kan kita harus mengevaluasi. Tapi sejauh saya memantau, hari ini sudah 5 sekolah Alhamdulillah tidak ada sisa makanan,” pungkasnya.