29 Santriwati Diduga Alami Kekerasan Seksual oleh Pimpinan Ponpes, Pelaku Hampir Diamuk Massa

Ilustrasi pelecehan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Jabar – Miris nasib 29 santriwati di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga menjadi korban kekerasan seksual. 

Pria Ini Doa di Tengah Jalan Minta Polisi Diazab Gegara Tak Terima Ditilang

Bahkan ironisnya, terduga pelakunya adalah oknum pimpinan pondok pesantren berinisial HD. Dan, terduga pelaku telah diamankan Polres Sumbawa.

Melansir VIVA, bahkan pelaku nyaris diamuk massa yang marah dengan perlakuan keji pelaku kepada puluhan santri tersebut.

Ponpes Al Hanifiyyah Tempat Santri Tewas Usai Dianiaya Tidak Berizin

Sementara Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa, Fatriatul Amanda, saat ini tengah mendamping para korban untuk membuat laporan di Polres Sumbawa.

Para santriwati mendapat perlakuan tidak wajar oleh pelaku, dan menjurus pada kekerasan seksual. Yakni dengan memegang kepala santri dan mencabuli dengan dalih agar para santri tersebut mendapat berkah.

Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

“Modus yang dilakukan oknum pimpinan lembaga pendidikan dengan memegang kepala santrinya. Lalu kemudian mencabuli. Alasannya supaya mereka mendapatkan berkah,” ujar Fatriatul Amanda.

Dia katakan memang belum terjadi persetubuhan yang dialami para santriwati tersebut. Namun puluhan santriwati diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh pelaku.

Halaman Selanjutnya
img_title