KDM Soroti Kemacetan Tol Cipali: Harusnya Bebas Hambatan, Bukan Penuh Hambatan

Kang Dedi Mulyadi Rayakan Ultah ke 52
Sumber :
  • viva.co.id

VIVA Jabar – Momen libur panjang pada pekan ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur. Namun kemacetan yang terjadi seperti di tol justru membuat orang yang mau healing malah jadi pusing.

Pemilik Will In Travel Hilang Pasca Kecelakaan Maut Ciater Subang

Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengatakan, kemacetan yang terjadi di dalam tol pada momen libur panjang kali ini adalah banyaknya perbaikan yang dilakukan oleh penyelenggara jalan.

“Semestinya itu perusahaan mempertimbangkan aspek yang akan ditimbulkan dari perbaikan itu. Jadi harusnya punya kalender perencanaan, tidak seperti saat ini orang masuk tol bisa mengalami kemacetan sampai berjam-jam,” ujar KDM saat melintas melihat kemacetan di Tol Cipali.

Belajar Usaha Nasi Goreng ke Ciater, Raka Malah Jadi Korban Tragedi Maut Bus Study Tour

Seharusnya, kata KDM, tol tersebut dibuat gratis karena telah fungsinya sebagai jalan bebas hambatan tak terpenuhi.

“Kan tol itu jalan bebas hambatan, bukan jalan penuh hambatan. Aspek itu harus segera diperbaiki,” ucapnya.

Kisah Pilu Dua Korban Tewas Pelajar SMK Lingga Kencana Jadi Kuli Angkut Pasir Demi Study Tour

Selain itu KDM juga menyoroti soal perbaikan yang terus dilakukan di sepanjang jalan tol. Ia menilai jika terus dilakukan perbaikan berarti saat pembangunan pertama tidak dilakukan pertimbangan teknis yang memadai sehingga kualitas jalan menjadi jelek dan cepat rusak.

Ia meminta hal tersebut segera dievaluasi sebab perbaikan yang dilakukan terjadi sepanjang tahun dan membuat jalan tol banyak hambatan.

“Buktinya betonnya belah-belah, tidak rata, ini yang saya tahu jalur ini jalur yang paling jelek di jalan tol. Tambal lagi, beton lagi, tambal lagi, jadi tidak dinikmati dengan baik. Ini bahan evaluasi kita ke depan,” ucapnya.

KDM menuturkan, sejumlah permasalahan tersebut membuat orang yang berencana liburan malah stress akibat mengalami kemacetan di jalan tol yang seharusnya bebas hambatan.

“Padahal mereka ingin healing mengurangi penat setelah bekerja, perlu ruang relaksasi. Ketika relaksasi mereka harus mengalami stress yang luar biasa. Dan ini sesuatu yang harus dipertanggung jawabkan oleh penyelenggara kegiatan jalan Tol Cikopo Palimanan, kasihan orang-orang,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.