Heboh Pesan Bernada Ancaman Terhadap Pendemo di Ponpes Al Zaytun

Pihak Ponpes Al Zaytun memasang tulisan yang bernada ancaman
Sumber :
  • tvOne/Opi Riharjo

VIVA Jabar – Ratusan orang yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat (FIM) menggelar aksi unjuk rasa di depan Pondok Pesantren atau Ma’had Al-Zaytun di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Kamis, 15 Juni 2023.

Dua Ustaz Pesantren di Agam Cabuli 40 Santri dari 2022

Mereka berorasi persis di depan gerbang Ma'had Al Zaytun yang berjarak 20 meter. Massa dibarikade dengan barisan polisi dan kawat berduri agar tidak masuk ke dalam pesantren.

Sejumlah perwakilan massa sempat berorasi dari atas mobil. Mereka kemudian merangsek dan berusaha menembus barisan polisi agar bisa mendekat ke area Ma’had Al Aaytun. Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan.

Menelisik Ponpes Mama Pasirnaan, Pondok yang Berdiri Sejak Tahun 1800

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, bahkan turun langsung bersama-sama personilnya menahan massa yang terus berusaha memaksa untuk mendekati Ma’had Al Zaytun.

Beruntung, aksi saling dorong tidak berlangsung lama. Perwakilan massa kembali melanjutkan orasi meski kemudian aksi saling dorong kembali terulang.

Privat Mbarga Jadi Korban Rasisme Usai Laga Bali United Kontra Persija Hingga Ancaman Nyawa

Koordinator aksi, Sayid Mukhlisin, mengatakan, dalam aksi tersebut, pihaknya lebih menyoroti kasus agraria seputar tanah Ma'had Al Zaytun.

"Soal penguasaan tanah oleh ponpes ini sangat banyak, ada ribuan hektare. Kita mendesak Kementerian ATR/BPN untuk mengusut hal itu," ujar Sayid.

Selain itu, massa juga mempertanyakan soal perijinan terkait sejumlah aset milik Al Zaytun. Di antaranya, galangan kapal maupun dermaga yang dibangun pihak Al Zaytun.

"Kita mendesak dinas perijinan, itu mereka (pihak Alzaytun) punya ijin gak membangun dermaga, jalan yang mereka lakukan itu," cetus Sayid.

Selain itu, Sayid mengatakan, pihaknya juga mendesak Kemenag dan MUI agar mengusut tuntas kasus aliran sesat yang kini membelit Al Zaytun. "Kita butuh konfirmasi dari mereka karena mereka yang paling berwenang," kata Sayid.

Kemudian, massa juga mempertanyakan kelanjutan penanganan kasus dugaan perkosaan yang sudah ditangani Polda. Massa juga mempertanyakan manfaat keberadaan Ma’had Al Zaytun bagi warga sekitar.

Pesan ke Perusuh

Dalam surat pemberitahuan, pihak Al-Zaytun mengaku siap menyambut para demonstran dengan mengerahkan 10.000 orang.

Selain melantunkan asmaul husna secara berulang-ulang, pihak Ma'had Al Zaytun bahkan memasang tulisan yang terpasang di tiang listrik di depan pagar pembatas yang bernada ancaman.

"Selamat Datang Para Pendemo dari FIM. Kami Sambut Anda dengan 10.000 Penyambut. Bila Kalian Berlaku Damai, Kami akan Tepuk Tangan untuk Anda Semua. Bila Sebaliknya, Jangan Tanya Apa yang Akan Terjadi".

Pimpinan Ma'had Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang sempat keluar dan menemui polisi yang tengah berjaga di depan gerbang Ma'had Al Zaytun. Ia meminta agar polisi berjaga di luar area pembatas mereka.

"Bapak jaga di luar. Tidak akan ada apa-apa. Panji Gumilang menjamin, tidak akan ada apa-apa. Umur saya sudah lebih dari tiga perempat abad menjamin, tidak akan ada yang anarkis," tegas Panji Gumilang kepada polisi.

Panji Gumilang kemudian meminta kepada massa yang mengiringinya untuk tidak bersikap anarkis. Dia pun memerintahkan mereka untuk memanfaatkan IT guna memotret semua kejadian. "Jangan kamu anarkis. Ini syekhmu sudah menjamin," ucapnya.

Setelah melakukan aksi sekitar 30 menit, massa membubarkan diri dengan tertib.