Ken Bilang Kerja di Ponpes Al-Zaytun Awalnya Bak Merampok, Kini Cara Rampoknya Berbalut Yayasan

Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Mantan anggota Ponpes Al-Zaytun, Ken Setiawan kembali membongkar gerakan senyap yang diajarkan Pimpinan Ponpes, Panji Gumilang dalam menggalang dana sebagai sumber pendapatan Ponpes Al-Zaytun.

Ratusan Yayasan dan Majelis Taklim di Purwakarta Dibantu Pembuatan Badan Hukum Secara Gratis

Di awal perkembangan, kata Ken, ada doktrin yang diajarkan untuk menghalalkan cara 'rampok'. Menurut Ken, Pondok Pesantren Al Zaytun memandang orang-orang yang tidak termasuk kelompok mereka adalah seorang kafir. Dengan dasar ini, Ponpes Al Zaytun berhasil menjarah harta milik orang lain alias rampok.

"Dari Panji Gumilang enggak menyampaikan silakan ngerampok, silakan nyuri, tapi mengatakan bahwa harta orang di luar kelompok termasuk orang tua yang belum berbayar itu kafir semua, dicuri enggak apa-apa,” kata Ken dalam video unggahan akun TikTok @mediasatupersen, dilansir dari viva.co.id

Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Pendiri NII Crisis Center itu menuturkan, di Ponpes Al-Zaytun dulu ada 'kelompok' yang sengaja dibentuk untuk misi tersebut. Ken menjelaskan, dirinya pernah terdoktrin faham itu dan dulu sering merampok saat masih menjadi anggota Al-Zaytun bersama teman sekelompok.

Bukan hanya itu, Ken juga mengungkapkan target setiap bulannya bisa mencapai Rp10 miliar. Jika gagal mencapai target itu, maka akan ada sanksi bagi orang tersebut dengan hukuman cambuk.  

Deddy Corbuzier Ngamuk Lihat Saipul Jamil Diborgol di Jalkur, Polisi atau Rampok?

"Ketika saya masih ada di dalam itu mohon maaf setiap hari kita kerjaan kita ngerampok,” ucap Ken Setiawan. 

“Karena target kita kalau misalnya 1 bulan harus bawa Rp10 miliar, dapatnya misal Rp1 miliar itu enggak berani pulang kita, kalau pulang lepas baju dicambuk kalau belum berdarah belum berhenti,” ucap pria berjenggot itu.

Ken Setiawan mengklaim pada saat itu kelompoknya bisa memperoleh uang Rp1 miliar dalam sehari karena menyamar sebagai asisten rumah tangga. Selain mendapat uang dengan merampok harta orang-orang yang dianggap kafir, mereka juga melakukan metode lain. 

Dikatakan Ken, metode itu sudah berubah. Sekarang tidak lagi menyamar ke luar untuk menjarah harta orang lain. Tapi, dengan cara membentuk Yayasan. Sebab, kata Dia, sumber pendapatan sudah bisa diperoleh dengan mendirikan yayasan yang sampai saat ini masih beroperasi. 

Yayasan tersebut, sebutnya, dikhususkan untuk yatim piatu dan dhuafa. Sehingga banyak orang yang mau mendonasikan uangnya dengan embel-embel bantuan kepada mereka.  

Ken Setiawan memperlihatkan bahwa dana yang diperoleh dengan cara tersebut jauh lebih besar ketimbang merampok. Dari satu yayasan itu saja, Ken mengungkap bahwa dirinya bisa mendapatkan uang Rp10 miliar dalam waktu satu bulan.