Ternyata Ini Alasan Richard Eliezer Jadi Justice Collaborator Versi Nikita Mirzani

Nikita Mirzani
Sumber :
  • Instagram

Jabar – Artis kontroversial yang kerap tampil berani dengan adegan seksi Nikita Mirzani tidak mau absen dalam menyoroti kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Nikita Mirzani Berhijab Lagi, Netizen Curiga Cuma Pencitraan

Kali ini, perempuan yang biasa dipanggil Nyai itu berkoar perihal vonis yang dijatuhkan hakim Wahyu Imam Santoso kepada Richard Eliezer. Menurut Ibu Loly tersebut, vonis yang diberikan kepada sang eksekutor Bharada E terlalu ringan untuk seorang pembunuh.

“Bagaimana juga Bharada E kan dia tetap melakukan pembunuhan. Memaafkan bukan berarti meringankan hukuman yang di luar nalar dan kebiasaan vonis pada umumnya. Sampai jaksa pun tidak banding atas putusan 1 tahun 6 bulan, harusnya 5 tahun lah,” tulis Nikita di Instagram pribadinya @nikitamirzanimawardi_172 beberapa hari lalu.

Konflik Belum Reda, Loly Blak-blakan Sebut Nikita Mirzani Egois

Seperti biasa Netizen yang kerap mantengin postingan kekasih Antonio Dedalo itu turut mengomentari ucapan Nikita. Netizen, membanding kasus yang menjerat Bharada E tersebut dengan kasus maling ayam.

“Maling ayam aja di hukum berat masa nembak orang cuma di hukum 1,5 tahun, namanya nggak adil,” tulis salah satu akun warganet berkomentar. 

Nikita Mirzani Tuding Klarifikasi Vadel Badjideh Bohong, Pacar Lolly Disebut Cari Sensasi

Merasa didukung, Nikita Mirzani menguatkan argumen Netizen itu dengan komentar yang membandingkan dengan maling kolor yang dihukum 3 tahun.

“Makanya kasihan kan. Jangan kan maling ayam. Maling kolor di jadiin koleksi aja 3 tahun,” balasnya.

Nikita Mirzani kemudian membeberkan alasan yang menurutnya mengapa Bharada E berkenan berkata jujur membongkar fakta asli kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

“Dia jujur karena takut di hukum mati. Gak adil buat yang di suruh nembak gak mau tetep di hukum berat,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Nikita dengan berani mengatakan bahwa keputusan hakim terhadap Bharada E tidak mencerminkan keadilan hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Jadi menurut saya orang bodoh ini. Keadilan belum sepenuh nya ada di negara Indonesia Raya ini. Semua terbuai akan sanjungan netizen. Bahkan sampai ke hakim dan jaksa ikut terbuai,” tukasnya.