Peneliti Sebut Ginjal Babi Berfungsi untuk Penderita Gangguan Otak
- Screenshot berita VivaNews
"Sungguh luar biasa melihat demonstrasi pra-klinis pertama bahwa ginjal babi yang dimodifikasi dengan tepat dapat memberikan fungsi ginjal normal yang menopang kehidupan pada manusia dengan aman dan dicapai dengan menggunakan rejimen imunosupresi standar," katanya.
Peneliti dapat mengumpulkan keamanan tambahan dan informasi ilmiah penting untuk upaya mendapatkan persetujuan BPOM/FDA (Food and Drug Administration) dari uji klinis Fase I pada manusia hidup.
"Mudah-mudahan ini menambahkan solusi baru yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis kekurangan organ yang bertanggung jawab untuk puluhan ribu kematian yang dapat dicegah setiap tahunnya," tambahnya.
Temuan ini muncul 19 bulan setelah terobosan studi penelitian xenotransplant UAB tahun lalu dimana ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik berhasil ditransplantasikan ke penerima setelah kematian otak.
Studi baru dilakukan menggunakan Model Parsons, model kematian otak manusia yang dikembangkan di UAB untuk mengevaluasi keamanan dan kelayakan transplantasi ginjal babi ke manusia, tanpa risiko terhadap manusia hidup.