Begini Tanggapan PB IDI Soal Praktik Aborsi Ilegal di Kemayoran

ilustrasi aborsi
Sumber :
  • U-Report

"Hal-hal yang menyangkut resiko ini tentunya resiko medis terhadap ibunya, resiko pendarahan, resiko pembiusan," ujarnya.

5 Kasus Poliandri di Indonesia yang Bikin Heboh

Selain itu, ada juga dampak negatif terhadap kejiwaan pasien yang mungkin dialami pascaaborsi. Biasanya, calon ibu yang menggugurkan kandungannya dengan sengaja justru akan merasakan tekanan batin tersendiri hingga perlu mendapatkan bantuan profesional untuk menyelesaikannya.

Maka dari itu, untuk meminimalisir resiko-resiko tersebut, praktik aborsi sebaiknya dilakukan pada fasilitas resmi yang sudah memiliki izin praktik dari pemerintah.

Lagi-Lagi Selingkuh! Hanum Mega Bongkar Suaminya Selingkuh, Siap Jadi Janda

"Ada resiko terhadap kejiwaan jadi mental pasien-pasien yang melakukan aborsi ini juga perlu dilakukan suatu pembinaan, pelayanan yang cukup baik. Inilah pentingnya kegiatan ini dilakukan di fasilitas-fasilitas yang baik dan ditunjuk oleh pemerintah," kata Dokter Ari.

Dalam upaya mengurangi tindak kriminalitas terkait aborsi ini, Dokter Ari meminta pemerintah dari semua bidang termasuk Kementerian Agama, Kementerian Sosial, hingga Kementerian Kesehatan untuk bekerjasama mengedukasi masyarakat soal bahaya melakukan aborsi secara ilegal.

DPP KNPI dan 5 Organisasi Profesi Kesehatan Gelar Diskusi tentnang Polemik RUU Omnibus Law

"Kami dari profesi siap membantu, siap mendampingi, bersama-sama untuk menjalankan hal tersebut," katanya.

"Ini harus diedukasi agar ini tidak terjadi yang akhirnya menjadikan masalah-masalah kriminal seperti ini," tandas Dokter Ari.