Inilah Abu Hamzah, Jubir Brigade Saraya al-Quds Jadi Idola Baru Warganet Dunia

Juru bicara Brigade Saraya al-Quds, Abu Hamzah
Sumber :
  • viva.co.id

Abu Hamzah sendiri muncul pada Jum'at (24/11/2023) dalam sebuah situs resmi Brigade Saraya al-Quds. Ia mengatakan selama 48 hari, pasukannya beserta tentara lain membombardir kota-kota yang diduduki Israel. Mereka pun berhasil menewaskan banyak tentara zionis Israel.

Tak Hanya Izzuddin al-Qassam, Ini Pasukan Hantu yang Ditakuti Israel di Palestina

"Pasukan elit yang gagah berani menyerbu sampai syahid dan menampilkan putra-putra terbaik dalam pertempuran yang melibatkan unit spesial medan perang. Perlawanan Islam di Lebanon mengarahkan musuh dengan serangan mematikan, dan apa yang akan terjadi lebih besar lagi," ujarnya dalam video berdurasi 8 menit 4 detik tersebut.

Dia melanjutkan, di Irak, serangan diarahkan ke pangkalan Amerika, dan di Yaman menghancurkan Umm al-Rashrash dengan rudal dan pawai.

Hamas Klaim Hancurkan Tank dan Bunuh 10 Tentara Israel dari Jarak Dekat di Gaza Selatan

"Dan akan kembali kepada kami Laut Merah Arab kami ke asuhan Arabnya," imbuhnya.

Abu Hamzah juga menyampaikan bahwa wilayah Tepi Barat Palestina juga merupakan daerah yang dicakup sebagai wilayah perjuangannya untuk mengembalikan kejayaan Islam dan Arab.

Sempat Selfie, Kapten Tentara Israel Mati Dihantam Roket Hamas

"Kami menyatakan komitmen kami untuk menghentikan operasi militer selama periode gencatan senjata kemanusiaan, yang berlaku selama musuh mematuhinya, dan pelanggaran apa pun akan ditanggapi dengan respons yang tepat, dan proyek jihad kami tidak akan berhenti sampai seluruh Palestina dibebaskan," tegasnya dengan lantang.

"Mengingat tahap pertama dari kesepakatan yang diharapkan di mana kami membebaskan sejumlah tahanan musuh, kami mengucapkan selamat kepada tahanan pria dan wanita kami dan memberi tahu mereka bahwa kalian dan rakyat kalian berhak mendapatkan lebih banyak perlawanan dari kita, dan kami adalah orang-orang yang tidak akan meninggalkan tawanan kami di tangan perampas kekuasaan, dan kami tidak akan meninggalkan pertempuran kami sampai semua tujuan kami tercapai. Kami tidak akan mengibarkan bendera putih dan hanya akan menang dalam pertempuran," ujarnya.