Disebut Ngumpet oleh Habib Bahar, Andy Rompas Pamer Kekuatan
- Berbagai Sumber
VIVA Jabar – Perselisihan antara Habib Bahar bin Smith selaku pimpinan ormas Barisan Solidaritas Muslim (BSM) dan Andy Rompas sebagai panglima ormas adat Manguni Makasiouw belum menemui ujung pangkal perdamaian.
Gesekan antara kedua ormas tersebut bermula saat BSM pimpinan Habib Bahar tengah melakukan aksi solidaritas untuk Palestina pada 25 November 2023 di Bitung, Sulawesi Utara. Kala itu, Manguni malah mengibarkan bendera Israel.
Karenanya, meletuslah kericuhan antara dua ormas bahkan dikabarkan menelan korban jiwa. Habib Bahar dengan tegas mengatakan Manguni Makasiouw adalah musuh Islam.
Tak cukup sampai di situ, menurut informasi yang dirilis oleh viva.co.id pada Selasa, 23 Januari 2024 disebutkan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin pimpinan Habib Bahar diserang oleh orang tidak dikenal. Habib Bahar pun menuding kelompok Manguni Makasiouw itu sebagai pelakunya.
"Manguni Makasiaow ini dia punya pembesar ada di daerah Jakarta, namanya Andy Rompas dan sedang saya cari. Ngumpet. Banyak tato doang, ngumpet," kata Habib Bahar pada tayangan video yang diunggah akun Twitter @opposite6892 belum lama ini.
Selanjutnya, dengan berani Habib Bahar mengatakan akan mengupas kulit Andy Rompas.
"Kalau bahasa Manado bakudapa kita kupas sampai kulit-kulit tatonya (Andy Rompas). Sembunyi," ucapnya.
Sempat beredar pula video berdurasi pendek yang memperlihatkan Habib berambut pirang itu mengangkat pedang bermata dua, ia menegaskan bahwa warga Tajul Alawiyyin siap memotong pihak yang menyerang mereka.
"Ponpes Habib Bahar diserang preman. Mana, mau main-main? kita ajarin cara mainnya mereka. Tajul Alawiyyin ini, Allahuakbar. Tunggu aja, kita potong-potong mereka semua itu. Biasa potong-potong ayam kan, nah kali ini kita potong-potong orang,” ujar Bahar.
Seolah merespon tindakan Habib Bahar tersebut, Andy Rompas kemudian memamerkan kekuatannya. Melalui video berdurasi 3 menit 40 detik, panglima Manguni Makasiouw itu memperlihatkan kemampuannya berjalan di atas bara api.
Selain itu, Andy Rompas menunjukkan anak buahnya yang kebal senjata tajam. Ia berkali-kali membacok rekannya itu tapi tidak sedikitpun terluka.
"Di mana langit dijunjung, di situ bumi dipijak. Tidak ada istilah mayoritas dan minoritas di Tanah Minahasa, karena torang samua basudara (kita orang semua bersaudara), kecuali untuk para kadrun dan mereka kaum radikal," tulis Andy Rompas.
“Karena kami hanya ingin hidup rukun dan damai, tidak seperti sekarang di mana setiap Natal harus ada aparat kepolisian menjaga," tandasnya.