Sedang Usut Korupsi Tukin, Viral Chat Wakil Ketua KPK Ajak Pejabat ESDM Main Dibalik Layar
- viva.co.id
Jabar – Pasca pencopotan Brigjen Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang penuh polemik itu, kini KPK kembali menjadi sorotan publik.
Di tengah ramainya pemberitaan soal dugaan terjadinya kasus Korupsi Tunjangan Kinerja (Tukin) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang sedang ditangani KPK, beredar chat antara salah satu pimpinan KPK dengan pejabat ESDM yang berisi ajakan main belakang.
Chat berisi percakapan ajakan cari duit itu diketahui dilakukan oleh Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak dengan M Idris Froyoto Sihite, salah satu orang yang menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi Tunjangan Kinerja (Tukin) di Kementerian ESDM.
Dalam percakapan yang diviralkan oleh akun twitter @dimdim0783 itu, Tanak mengajak Sihite untuk bergabung main belakang.
"Selamat Malam Pak Karo, bisa sy tip. Salam Sehat J. Tanak," tulis chat yang bertuliskan nomor telpon 0821******
"Malam pa," balas atas nama M. Idris Sihite "Waduh, masi bisalah kita cari duit, saya sdh buka kantor dgn teman, tp sy masih main di belakang layar, kita bisa bergabunglah main di belakang layar RHS cuma tuk konsumsi kita aja," tulis kembali nomor telpon 0821******
"Mantaaaaap pak," timpal nama M. Idris Sihite.
"Iya, sy pun agak terlambat tp sejak thn 2012 sy mulai diminta teman2 tuk bantu2 di perusahaan mereka tp tdk full time. Hal tsb sy lakoni krs sy sadar bhw tdk ada pimpinan Kejaksaan yg mau perhatikan kita, jd sy perlu berpikir n menyikapi langkah yg tepat tuk mengatasi kebutuhan hidup di Jkt ini yg penuh tantangan hidup." tulis Tanak.
"Sekarang sy mulai coba buka kantor dgn teman, salah 1 kawan saya marga purba, bukan dr Kejaksaan. Kerjaan sy carikan klien, diskusi dgn klien n ikut membuat konsep yg akan dikerjakan, nanti teman2 yg maju siang atau negosiasi dgn pihak lawan." imbuhnya.
"Kalau kita cuma harap gaji, ras (chat terputus)," ujar nomor telpon 0821*****
"Bagus sekali pak," balas nama M. Idris Sihite.
Mengetahui chat tersebut viral lengkap dengan nomornya, Johanis Tanak tak tinggal diam. Ia pun memberi respon atas viralnya chat pribadinya dengan Sihite.
Johanis Tanak tidak menampik terkait adanya chat dengan Plh Dirjen Minerba ESDM, M Idris Froyoto Sihite. Tanak mengatakan bahwa chat tersebut terjadi ketika dirinya belum menjabat sebagai wakil ketua KPK.
"Chatting yang saya dengan beliau itu terjadi pada Oktober 2022 sebelum saya bertugas di sini (KPK). Nah itu sebelum saya bertugas di sini dan menjelang saya memasuki usia pensiun (sebagai jaksa)," ujar Tanak kepada wartawan, Kamis 13 April 2023.
Tanak juga mengakui bahwa dirinya bersahabat baik dengan Sihite. Dikatakannya, chat tersebut terjalin ketika Tanak merancang masa pensiun.
"Tentunya kalau orang usia pensiun ini kan dalam kondisi yang sibuk. Kemudian tiba-tiba berhenti tentu kita harus mempersiapkan juga. Sama juga ketika orang menikah tentu dia akan menyiapkan hal-hal apa yang dia perlukan. Jangan sampai ketika pensiun nanti baru kebingungan," beber Tanak.
"Dia sebagai sahabat saya, saya ajak berdiskusi dengan chatting itu. Tapi tidak ada hal-hal yang negatif. Karena saya memang sejak S2 S3 mendalami masalah hukum bisnis, sehingga saya lebih tertarik kemudian bergerak dalam bidang hukum bisnis," lanjutnya.
Tanak mengatakan bahwa komunikasi dengan Idris Sihite yakni mengajaknya membangun sebuah perusahaan di bidang penegak hukum setelah dirinya dinyatakan pensiun.
Adapun rencana pekerjaan itu akan dimulainya sebagai sampingan, sembari menunggu masa pensiunnya sebagai jaksa resmi berlaku pada akhir 2022. Sementara Idris Froyoto Sihite, sebagai Kepala Biro Hukum pada Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM kala itu.
"Ini pekerjaan di luar kantor, yang bisa saya kerjakan. Mana Tau ada yang minta pendapat hukum atau legal opinion. Atau mungkin ada permintaan koreksi suatu perikatan atau perjanjian perjanjian dari perusahaan swasta. Itulah kemudian. saya tidak tahu, tiba-tiba ada di twitter katanya saya sendiri bukan pengguna twitter,” katanya.
Tanak juga menjelaskan bahwa chat itu terjadi ketika dirinya belum dilantik. Namun, kala itu Johanis Tanak sudah dipilih anggota DPR RI menjadi Wakil Ketua KPK.