Mengenal Rockefeller Foundation, Disebut Pencetus COVID-19

Ilustrasi Covid-19
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Jabar – Mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komisaris Jenderal (Komjen) Dharma Pongrekun blak-blakan menyebut, pandemi COVID-19 sudah direncanakan sejak 2010 oleh Rockefeller Foundation.

8 Tips Memilih Asuransi Terbaik Bagi Kamu Yang Hobi Traveling

“Covid sudah direncanakan sejak 2010 oleh Rockefeller Foundation dan disimulasikan tahun 2015, lalu dimainkan tahun 2020 untuk Indonesia, tapai kalau di luar sudah disosialisasikan tahun 2019,” ujar Dharma di YouTube Richard Lee, dilihat Selasa, 30 Januari 2024.

Dharma menilai COVID-19 sengaja diciptakan atau disosialisasikan ke seluruh negara untuk percepatan program digitalisasi.

Histori Pos Indonesia Keluar dari Zona Nyaman Digitalisasi Saat Covid-19

“Makanya kenapa COVID di belakangnya ada ‘ID’ Identity Digital. ‘oh itu cocoklogi’ lihat aja, time will time (waktu yang akan menjawab). Kelemahan sains di situ, kalu belum ada data, bukti dan jurnal dia belum bisa melihat benang merah,” kata dia.

Jenderal Polisi Bintang 3 itu mengklaim dan menegaskan bahwa data yang ia sampaikan merupakan hasil temuan intelijen.

Ramai Anak-anak Cuci Darah di RSCM, Benarkah Karena Vaksin Covid-19?

Lantas, siapa Rockefeller Foundation?

Informasi dihimpun, Rockefeller Foundation merupakan organisasi nirlaba yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1913. Mereka mengklaim sebagai filantropis perintis yang mempromosikan kesejahteraan manusia. Selain di New York, Amerika Serikat, mereka juga beroperasi di Nairobi, Kenya, Afrika Timur, Bangkok, Thailand, Asia hingga Bellagio Center, Italia.

Yayasan ini dikabarkan menerapkan data ilmu pengetahuan dan inovasi untuk meningkatkan kesehatan wanita dan anak, menciptakan pangan bergizi dan berkelanjutan, memberantas kemiskinan energi dan mobilitas ekonomi.

Mereka juga dikabarkan fokus menangani persoalan kesehatan, makanan, energi, pemerataan ekonomi hinga keuangan.

Terkait COVID-19, Rockefeller Foundation dikabarkan ikut menyalurkan lebih dari USD 1 miliar atau Rp15,7 triliun sebagai upaya tanggap darurat selama tiga tahun pertama sejak 2020.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2020 pernah menyatakan berita ‘Rockefeller Foundation Berada di Balik Kemunculan Virus Corona Covid-19’ adalah keliru atau disinformasi.