Diisukan Gantikan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Simak Profil Adipati Mangkunegara X
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA Jabar – Gibran Rakabuming Raka akan segera meninggalkan jabatannya sebagai Wali Kota Solo karena terpilih menjadi Wakil Presiden Indonesia.
Pengganti Gibran sebagai Wali Kota Solo pun mulai menyeruak. Salah satu nama yang mencuat yaitu Adipati Mangkunegara X atau Gusti Bhre.
Melansir VIVA, Adipati Mangkunegara X menuturkan bahwa dirinya belum ada pembicaraan mengenai hal itu.
Meskipun demikian, Adipati Mangkunegara X tidak memungkiri bahwa dirinya bertemu dengan Gibran. "Belum ada pembicaraan yang seperti itu, mengalir saja, kita lihat saja kedepannya."
Adipati Mangkunegara X mengakui pertemuan dirinya dengan Gibran dan para relawan, dikatakan, karena kebetulan mereka sedang menggelar jamuan du Restoran Pracima Tuin.
"Itu acara mas Gibran dengan relawan, sekalian saya ketemu tamu-tamu. Kami banyak diskusi terkait kebudayaan dan peran Mangkunegaran terhadap masyarakat. Saya dapat banyak masukan bagus," katanya.
Profil Adipati Mangkunegara X
Nama sebelum pelantikan menjadi Raja Adipati Mangkunegara X adalah Gusti Pangeran Harya (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, ia lahir pada 29 Maret 1997. Ia diangkat menjadi Raja Mangkunegara X (Ke- 10) pada 1 Maret 2022 menggantikan sosok ayahnya KGPAA Mangkunegara IX.
Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo merupakan putra kedua dari pasangan KGPAA Mangkunegara IX dan Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX yang merupakan cucu dari Letnan Jenderal TNI Yogi Supardi yang pernah menjabat sebagai Kedutaan Besar Indonesia di Jepang.
Raja Adipati Mangkunegara X menghabiskan pendidikan S1 nya di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Ilmu Hukum serta dinyatakan lulus pada 2019.
Acara penobatan KGPAA Mangkunegara X dilaksanakan pada hari Sabtu 12 Maret 2022 di Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran. Penobatan Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai raja Mangkunegara X dihadiri oleh Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming.
Dalam acara penobatan tersebut meliputi janji setia dan sambutan dari Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai penerus tahta selanjutnya. Setelah acara penobatan selesai langsung disambut dengan tarian yang diciptakan oleh KGPAA Mangkunegara I sebagai bentuk perjuangan melawan penjajahan Belanda.