Beda Lebaran, Warga Muhammadiyah Diancam, Haedar Nashir Minta Bukti Moderasi
- viva.co.id
Selanjutnya, Haedar Nashir mengajak pihak yang berseberangan dengan keislaman Muhammadiyah untuk mengedepankan akal Sehat serta keilmuan agar dapat bersikap objektif.
Selain itu, Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut meminta bukti dari wujud toleransi dan moderasi yang dipromosikan oleh negara selama ini.
"Bila di negeri ini para petinggi negeri selama ini begitu gencar menyuarakan moderasi dan toleransi dalam beragama dan berbangsa serta ajakan jangan radikal dan intoleran. Maka Muhammadiyah hanya ingin bukti apakah hal tersebut dipraktikkan secara autentik dan nyata," jelasnya.
Dia menyinggung toleransi dalam beragama jangan hanya sekadar retorika dan sepihak. Ia pun mengibaratkan seperti pepatah 'kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak'.
"Bukan hanya ditujukan kepada pihak lain, tetapi di lingkungan sendiri-sendiri agar tidak sekadar retorika dan sepihak seperti pepatah 'Kuman di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak' atau pepatah lain Tiba di mulut dimuntahkan. Sampai di perut dikempiskan," lanjutnya.
Haedar juga menuturkan Muhammadiyah secara organisasi akan tetap elegan dalam menyikapi sikap maupun pernyataan negatif seputar perbedaan Idul Fitri.
Menurut dia, hal tersebut sudah biasa dan terbiasa. Haedar ingin warga Muhammadiyah bisa bersikap dewasa dan mengedepankan pemikiran yang beradab.