Modus Ajari Salat Tahajjud, Guru Ngaji Sodomi Santrinya

Oknum guru ngaji
Sumber :
  • Screenshot

Viva Jabar –Seorang guru ngaji di Wonotunggal sodomi belasan santrinya. Pelaku bernama Tachyat Subagyo (45), sebelumnya pelaku mengajak santrinya untuk ikut rumahnya dengan alasan diajari salat tahajjud atau salat malam. 

Dewangga Gabung Timnas Indonesia U-23, Gimana dengan Justin Hubner dan Elkan Baggott?

Melansir dari beberapa sumber, Wakapolres Batang, Kompol Rahardjo, mengatakan, kasus ini terungkap saat salah satu korban melaporkan ke pihak kepolisian pada akhir April lalu dan kemudian bermunculan korban-korban lainnya. Para korban merupakan santri yang menginap di rumah pelaku.

"TKP di Kecamatan Wonotunggal. Modusnya, meminta korban untuk ikut di rumahnya dengan alasan akan diajari cara sholat malam atau tahajud, kemudian meminta korban untuk memijat tersangka," kata Rahardjo.

Bojan Hodak Berharap Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Lebih lanjut, Kompol Rahardjo saat konferensi pers di Mapolres Batang menambahkan 

Korban yang terdiri dari 13 santri saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian. 

Kepala Desa se-Jawa Barat Dorong Dedi Mulyadi Maju di Pilgub Jabar

Melansir dari tvonenews.com, Perbuatan pelaku dilakukan sejak 2017 hingga 2023. Ironisnya perkara asusila yang merambah ke jalur hukum ini tidak saja terjadi kali ini saja di wilayah Kabupaten Batang. 

"Pelaku meminta korban untuk memijat kemaluannya dan melakukan onani. 

Pelaku mengakui aksi bejat tersebut dan dilakukan di rumahnya. Berawal dari santri disuruh pijat pelaku berlanjut aksi cabul dan sodomi. Dan lokasi kejadian di rumah pelaku. Sedangkan hasil pemeriksaan pelaku, bahwa untuk korban berjumlah sekitar 13 anak. Untuk usia antara 14 tahun hingga 22 tahun," tambahnya. 

Kasus ini mulai terungkap, saat salah satu korban melaporkan ke kepolisian pada akhir April lalu. 

"Para korban merupakan santri yang mengaji dan ada yang menginap di rumah pelaku. Sedangkan pelaku yakni Tachyat Subagio (44) yang saat ini bersama barang bukti sudah diamankan petugas kepolisian," ungkap Rahardjo. 

Pelaku mengaku menyesal setelah melakukan perbuatan asusila tersebut. 

"Para santri yang terbiasa mengaji di rumah saya, ada yang tidak pulang, ada yang satu Minggu baru pulang seperti itu. Ya karena kedekatan saya dengan para santri itu," kata Tachyat Subagio.