Menteri LH Apresiasi Inovasi Pengelolaan Sampah APINDO Jabar

Menteri LH Bersama Ketua Apindo Jabar
Sumber :

VIVA Jabar –Dukungan dari dunia usaha sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Hal tersebut disampaikan Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol

Rekomendasi 3 Rumah Makan Sunda Unik di Jawa Barat, Rasanya Bikin Nagih

Hanif Faisol juga mengapresiasi terhadap respons positif dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat dalam menanggapi arahan Presiden terkait pengelolaan sampah di Indonesia. 

“Kami sangat mengapresiasi Ketua APINDO Jawa Barat dan seluruh jajarannya atas langkah-langkah nyata mereka dalam pengelolaan sampah. Ini merupakan momen yang membanggakan, mengingat peran pengusaha dalam pembangunan Indonesia sangat besar. Pemerintah hanya berperan sebagai regulator, sementara pengusaha memiliki kontribusi nyata dalam eksekusi kebijakan lingkungan,” jelas Hanif kepada wartawan di Bandung, Sabtu malam (22/2/2025).

Rekomendasi Pantai yang Dapat Dijadikan Tempat Liburan Asyik Bersama Sahabat

Disamping itu, Menteri Hanif menyoroti peristiwa meledaknya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah 20 tahun lalu yang menewaskan banyak korban. 

Tragedi tersebut menjadi pengingat bagi seluruh pihak untuk berkomitmen dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. 

Rekomendasi Wisata Jawa Barat Paling Hits Wajid Dikunjungi, dari yang Murah Sampai Mahal

“Ini harus menjadi refleksi bagi kita semua. Dengan sinergi antara APINDO dan pemerintah daerah, saya yakin persoalan sampah di Jawa Barat dapat ditangani dengan lebih baik,” tegasnya. 

Hanif mengungkapkan bahwa penyelidikan terhadap kasus tersebut telah mencapai tahap yang lebih serius terkait pengelolaan sampah di Pasar Caringin, Bandung

 

“Minggu depan statusnya akan dinaikkan ke tingkat penyidikan, karena sudah ada cukup alat bukti. Jika terbukti lalai, sanksinya bisa mencapai tiga tahun penjara, sedangkan jika disengaja, minimal empat tahun,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua APINDO Jawa Barat, Ning Wahyu, menegaskan bahwa dunia usaha semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. 

Banyak perusahaan kini berkolaborasi dengan tempat pengolahan sampah sementara (TPS) dan bahkan mengubah limbah mereka menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. 

“Dulu orang menolak sampah, sekarang malah berebut, karena mereka mulai sadar bahwa sampah memiliki nilai ekonomi,” ujarnya.

Adapun, beberapa inovasi yang telah dilakukan antara lain; pemanfaatan limbah plastik untuk membuat kain berkualitas setara dengan merek ternama, sampah organik dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di industri semen, limbah industri digunakan untuk pakan maggot, yang memiliki nilai ekspor tinggi, pabrik sepatu kini diwajibkan menggunakan material ramah lingkungan serta pemanfaatan karton bekas sebagai pengganti palet kayu dalam industri pengemasan.

"Selain inovasi dalam dunia usaha, APINDO Jawa Barat juga menggandeng komunitas peduli lingkungan, Bisa Aja untuk melakukan edukasi di sekolah-sekolah. Upaya ini bertujuan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini," jelasnya.

Lebih lanjut, Ning Wahyu juga membandingkan kebijakan pengelolaan sampah di Indonesia dengan negara maju seperti Korea Selatan. Di sana, masyarakat yang mampu memilah sampah dari rumah tidak dikenai iuran sampah. Model ini diharapkan dapat diadopsi di Indonesia agar pengelolaan sampah menjadi lebih efektif.

“Mari kita mulai perubahan ini dari diri sendiri, dari hal yang paling mungkin dilakukan, dan dimulai sekarang,” pungkasnya.